"Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" tingkatkan harkat manusia

id Pranatacara

"Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" tingkatkan harkat manusia

Bupati Sleman Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun bersama para wisudawan Pranatacara dan Pamedar Sabda. (Foto dok Dinas Kebudayaan Sleman)

Sleman (Antara Jogja) - Pengetahuan tentang "Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" Bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia serta memperkuat jati diri bangsa, kata seorang praktisi Aris Suranta.

Menurut pemilik sanggar pelatihan "Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" Bahasa Jawa Master Bima Aji di Gondang, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu, di Sleman, Senin, pelatihan "Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" juga untuk memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa yang mengutamakan perilaku "Tri Niti Yogya".

"Perilaku tersebut meliputi `Hamemayu Hayuning Sasama` atau menciptakan suasana kedamaian dan ketenteraman lahir batin, `Dados juru ladosing bebrayan ingkang sae` atau menjadi abdi masyarakat yang baik, serta `Sadengah pakaryan segada tansah ngremenaken tiang sanes` atau setiap gerak langkah dan perilaku hendaknya dapat memberi rasa senang pada orang lain," katanya.

Ia mengatakan pelatihan "Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" di sanggarnya ditujukan kepada para peserta yang serius untuk belajar, bukan hanya untuk coba-coba ataupun sekadar tahu.

"Hanya peserta yang berkualitas dan mengikuti tata tertib dengan baik yang akan dinyatakan lulus dan mengikuti wisuda," katanya.

Aris mengatakan pembelajaran pelatihan "Pranatacara" dan "Pamedar Sabda" di Sanggar Master Bima Aji setiap angkatan diselenggarakan selama tiga bulan atau 12 minggu dengan dua kali pertemuan setiap minggunya, yaitu pada Selasa dan Sabtu pukul 14.00-17.00 WIB dengan materi 40 persen teori dan 60 persen praktik.

"Sedangkan materi dan guru yang memberikan pelatihan di antaranya `Kepranatacaraan` oleh Awang Hermawan, `Basa lan Sastra Jawa` oleh Panggih, `Renggeping Wicara` oleh Hirman Suseno, `Ngadat Tatacara Jawi`, `Sekar Setaman lan Padhuwungan` oleh Sancoko, `Ngedi Busana lan Ngadi Sarira` oleh Sartinah, `Tembang lan Gending` oleh Hirman Suseno, Marwoto dan Marjuki," katanya.

Ia mengatakan, untuk 30 peserta pelatihan angkatan pertama telah wisuda yang dilakukan langsung Bupati Sleman Sri Purnomo di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, Minggu, 26 Februari 2017.

"Selain mewisuda peserta lulusan angkatan pertama, Bupati Sleman juga sekaligus menandai pembukaan angkatan kedua dengan penyematan pin bagi calon peserta," katanya.

Dia menjelaskan dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan bahwa pelatihan "Pranatacara" Bahasa Jawa memiliki makna yang penting dalam upaya untuk "nguri-uri" dan melestarikan serta mengembangkan budaya Jawa yang adiluhung.

"Oleh karenanya Sri Purnomo memberikan apresiasi yang tinggi kepada Sanggar Master Bima Aji yang telah memprogramkan pelatihan `Pranatacara` dan `Pamedar Sabda` Bahasa Jawa yang ditujukan kepada masyarakat umum khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sleman," katanya. ***4***

V001
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024