Bupati Sleman : Paguyuban "Pranatacara" garda terdepan pelestarian budaya

Sleman (Antaranews Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo menilai Paguyuban "Pranatacara" (pembawa acara adat Jawa) merupakan garda terdepan dalam pelestarian Kebudayaan Jawa.
     
"Untuk melestarikan Kebudayaan Jawa tidak hanya untuk lingkup daerah Jawa saja, namun penggunaan prosesi adat Jawa dalam suatu acara resmi juga dapat diterapkan diluar Jawa," kata Bupati Sleman saat mengukuhkan pengurus Paguyuban "Pranatacara" di Sleman, Kamis.
     
Menurut dia,  Sleman berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, maka kebudayaan dan bahasa Jawanya harus terus dilestarikan.
     
"Saya berharap dengan dikukuhkannya pengurus baru dapat terus melestarikan Kebudayaan Bahasa Jawa yang sering digunakan dalam acara resmi sehingga Panatacara dapat terus dilestarikan dari waktu ke waktu walaupun sudah di era milenial," katanya.
     
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara mengatakan melalui kegiatan pengukuhan tersebut dapat menjadi wadah berhimpunnya bagi para profesi pranatacara terutama pranatacara kegiatan tradisi Jawa.
     
"Pranatacara juga merupakan profesi yang sangat menjanjikan namun juga harus mengikuti perkembangan masyarakat yang ada, sehingga melalui paguyuban tersebut dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling menguatkan dan bertukar informasi," katanya.
     
Ia berharap melalui pengukuhan tersebut para pengurus yang baru dapat memberikan kontribusi produk kebudayaan terutama yang terkait dengan tradisi-tradisi yang ada di Kabupaten Sleman.
     
Sebanyak 18 orang pengurus baru Paguyuban Penatacara Kabupaten Sleman di kukuhkan langsung oleh Bupati Sleman untuk masa pengabdian 2019 -2022.
       
Pengukuhan ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo kepada Ketua Pengurus yang baru Agus Wiranto.