Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan pawiyatan pranatacara atau pelatihan menjadi pembawa acara dalam konsep dan bahasa Jawa kepada masyarakat kelurahan di 10 rintisan kelurahan budaya daerah ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Yanatun Yunadiyana dalam keterangannya di Bantul Selasa mengatakan, pawiyatan pranatacara yang dilaksanakan mulai 8 sampai 12 Juli 2024 itu bertujuan untuk melatih peserta agar dapat menjadi pranatacara atau pembawa acara Jawa di lingkungannya.
"Dengan adanya pawiyatan atau pelatihan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, bersikap, berpakaian, dan berwawasan sebagai seorang pranatacara," katanya.
Menurut dia, kegiatan pawiyatan pranatacara yang telah dilaksanakan setiap tahun sejak 2020 ini juga dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra. Pada tahun ini pelatihan diselenggarakan di 10 Rintisan Kelurahan Budaya.
Dia menjelaskan, tahap pertama, kegiatan berlangsung di lima kelurahan sejak 8 Juli hingga 12 Juli 2024 dengan menyasar Kelurahan Wijirejo Pandak, Caturharjo Pandak, Mangunan Dlingo, Karangtengah Imogiri, dan Argomulyo Sedayu.
Selanjutnya, kegiatan pelatihan pranatacara akan digelar pada sekitar Agustus-September 2024 di lima kelurahan rintisan budaya.
"Dalam kegiatan ini, Dinas Kebudayaan Bantul menargetkan jumlah peserta sebanyak 25 orang di setiap kelurahan," katanya.
Yanatun juga mengatakan, pelatihan menjadi pembawa acara aksara Jawa ini juga sebagai pendukung peningkatan status desa rintisan budaya menjadi Desa Budaya di Bantul, karena bahasa merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang menjadi kriteria penilaian.
"Jadi, peserta dibekali sejumlah materi di antaranya, tata bahasa pranatacara, ngadi busana, upacara adat penganten, pamedhar sabda, pranatacara resmi, pranatacara umum, dan sajen," katanya.