Bantul (Antara Jogja) - Perseroan Terbatas Iroha Sidat Indonesia melepasliarkan sidat di aliran sungai di Daerah Istimewa Yogyakarta agar bisa menjaga keberlangsungan ekosistem jenis ikan tersebut, Rabu.
"Tujuannya untuk menjaga ekosistem sidat di sungai-sungai wilayah Yogyakarta yang dahulu merupakan daerah habitat sidat," kata Direktur PT Iroha Sidat Indonesia Soetanto usai pelepasan sidat di aliran Sungai Opak Trimulyo Bantul.
Menurut dia, total ada sekitar 300 kilogram ikan sidat yang dilepasliarkan di sungai-sungai tiga kabupaten di DIY, yaitu Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo, satu ekor sidat diperkirakan beratnya sekitar 10 gram.
Soetanto mengatakan pelepasliaran sidat pada periode ini bukan pertama kali dilakukan perusahaan, karena beberapa tahun lalu pihaknya juga melakukan kegiatan serupa yang bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui dinas perikanan serta universitas.
"Tidak hanya di Yogyakarta, tahun-tahun sebelumnya kami juga melakukan pelepasan sidat di daerah lain, seperti Poso, Sukabumi (Jawa Barat), Malang selatan (Jawa Timur). Fokusnya di lokasi-lokasi yang merupakan habitat sidat," katanya.
Ia menjelaskan, sidat merupakan komoditi yang diminati pasar internasional seperti Jepang, Korea dan China juga merupakan jenis ikan yang unik, karena siklus hidupnya melalui dua jenis perairan yaitu air tawar dan asin.
Masa kawin dan bertelur ikan sidat ini, lanjut dia, dilakukan di perairan laut dalam, sedangkan masa pertumbuhan hingga dewasa terjadi di ekosistem air tawar seperti di aliran sungai-sungai Indonesia.
"Kita ingin sidat yang kita lepas ini bisa hidup, kemudian bisa menjadi induk, kawin di laut dan akhirnya benihnya kembali ke muara sungai. Sehingga Yogyakarta yang dulunya banyak sidat itu bisa kembali menjadi sentra sidat," katanya.
Menurut dia, untuk di wilayah Bantul yang menjadi lokasi pelepasan sidat ada tiga tempat, dua tempat lainnya di sungai wilayah Piyungan dan Pajangan, kemudian pada Kamis (13/4) dilanjutkan pelepasan di sungai wilayah Kabupaten Gunung Kidul.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa berkontribusi ikut menambah populasi sidat tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga daerah lain di Indonesia, apalagi hasil pelepasliaran pada 2015 selain berdampak populasi juga kelestarian lingkungan alam," katanya.
(T.KR-HRI)
