Bantul membentuk tim pengawas peredaran daging gelonggongan

id Daging glonggongan

Bantul membentuk tim pengawas peredaran daging gelonggongan

Ilustrasi pedagang daging sapi (FOTO ANTARA)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membentuk tim yang bertugas mengawasi peredaran daging sapi gelonggongan di pasar tradisional daerah ini selama bulan Ramadhan 1438 Hijriah.

"Untuk mengantisipasi daging sapi gelonggongan salah satunya dengan cara kita akan melakukan operasi, kita akan membentuk tim untuk operasi bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, tim bersama Satpol PP akan diajak berkeliling di wilayah Bantul yang disinyalir atau dilaporkan kerana diduga terdapat daging gelonggongan agar kegiatan menggelonggong sapi dengan air itu tidak dilanjutkan dan dihentikan.

"Tetapi yang hasil survei kemarin juga belum ketemu, tapi kewaspadaan tetap ada, tetap harus saya waspadai kalau itu memungkinkan. Dan minggu ini kita akan muter dengan teman-teman Satpol PP, supaya lebih terjamin lagi," katanya.

Pihaknya berharap masyarakat lebih jeli dalam membeli daging sapi agar tidak merasa dirugikan ketika mendapati daging gelonggongan itu, dengan teliti membeli di pasar atau perhatikan kondisi daging yang harus digantung.

"Kita menyarankan agar sapi-sapi itu dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH), karena biasanya kalau itu daging gelonggongan, pasti masuknya tidak melalui RPH," katanya.

Selain pengawasan daging sapi gelonggongan, kata dia, pihaknya mengawasi daging kambing karena selama puasa permintaan bahan pangan ini tetap tinggi.

"Sementara terkait harga daging sapi, relatif stabil di antara Rp115 ribu sampai Rp120 ribu per kg, bahkan ada yang menjual Rp113 ribu per kg," katanya.***3***

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024