Singkawang krisis guru

id Singkawang krisis guru

Singkawang krisis guru

Ilustrasi, seorang guru sedang mengawasi ujian nasional di sekolah, DOK (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/ama/17)

Pontianak (Antara) - Wali Kota Singkawang, Awang Ishak melakukan kerjasama dengan lulusan mahasiswa STKIP dengan menerima mereka magang mengajar di beberapa sekolah yang jumlah gurunya semakin berkurang.

Kota Singkawang menurutnya setiap tahun mengalami pengurangan guru sehingga kekurangan tenaga pengajar itu kini semakin terasa sementara pemerintah di pusat belum membuka penerimaan CPNS khususnya untuk tenaga pendidik.

"Kekurangan guru kita atasi dengan mahasiswa STKIP yang sudah selesai kuliah untuk di magangkan setahun-dua tahun," kata Awang Ishak, Rabu.

Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Singkawang, Hamidi Irwansyah mengatakan, tiga tahun terakhir dari tahun 2015-2017 Kota Singkawang telah mengalami kekurangan pegawai sebanyak empat ratusan orang.

"Dalam setahun ada seratus lebih, berarti dalam tiga tahun ada sekitar empat ratusan orang," kata Hamidi.

Sementara untuk rekrutmen CPNS sampai sekarang hanya untuk 16 Kementerian dan CPNS di tiga daerah, yakni Provinsi Kaltara, Papua dan Papua Barat.

Untuk mengatasi kekurangan itu, beberapa SKPD maupun instansi telah menyikapinya untuk mengangkat tenaga kontrak.

"Di antaranya Dinas Pendidikan dan Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang," ujarnya.

Tujuannya untuk mengisi kekurangan pegawai yang sangat dirasakan oleh tenaga pendidik dan kesehatan.

Hamidi menyebutkan, dampak dari moratorium CPNS yang dilakukan Pemerintah Pusat mengakibatkan Pemda harus lebih ekstra memberdayakan SDM yang ada.

"Untuk itu, kepada SKPD saya imbau berdayakan tenaga dan staf yang ada. Karena disamping memasuki masa pensiun, pengurangan pegawai juga disebabkan ada yang mengajukan pindah keluar Singkawang dengan alasan ikut suami. Tapi ada juga yang masuk dari daerah lain, hanya saja jumlahnya tidak seimbang dengan pegawai yang keluar," pintanya.

Berdasarkan data tahun 2016, jelas Hamidi, jumlah pegawai yang pensiun karena mencapai batas usia dari golongan 4B ke bawah jumlahnya sebanyak 99 orang. Sedangkan pegawai yang masih aktif namun sudah meninggal dunia ada sebanyak 20 orang.

"Untuk golongan 4C ke atas kosong," jelasnya.

Kemudian, di tahun 2017, pegawai yang pensiun karena sudah mencapai batas usia untuk golongan 4B ke bawah ada sebanyak 107 orang, golongan 4C ke atas 8 orang, PNS yang masih aktif namun meninggal dunia 1 orang, dan yang meninggal golongan 4B ke bawah 9 orang.

Sementara data pindah masuk dan keluar PNS, selama tahun 2017, untuk pegawai yang masuk ada sebanyak 28 orang dan 1 orang masih dalam proses.

"Jadi totalnya ada 29 orang yang masuk," terangnya.

Sedangkan pegawai yang keluar totalnya ada sebanyak 34 orang. "11 orang masih dalam proses SK BKN Provinsi sedangkan 23 orang sudah ACC," katanya.

Menurutnya, alasan pindah yang paling dominan adalah karena mengikut suami bertugas di luar Singkawang. ***4***(KR-RDO)