Guru IPS SMP kesulitan kuasai materi pembelajaran

id Guru IPS SMP kesulitan kuasai materi pembelajaran

Guru IPS SMP kesulitan kuasai materi pembelajaran

Ilustrasi (Foto Antara)

Surabaya (Antara) - Forum Komunikasi Guru (FKG) IPS menilai guru IPS tingkat SMP di Jawa Timur masih kesulitan dalam menguasai materi dan menentukan model pembelajaran sejak adanya perubahan Kurikulum 2013 (K-13).

Ketua FKG IPS Jatim Dyah Ayunda di Surabaya, Senin mengatakan, masih banyak guru-guru IPS yang mengaku kesulitan sejak adanya perubahan kurikulum yang direvisi. Mulai dari materi yang berubah dan model pembelajaran berubah.

"Guru IPS masih kesulitan seperti penguasaan materi yang dinilai membingungkan dan sulitnya mencari bahan serta menentukan metode pembelajaran," kata dia.

Dyah mengatakan, di dalam kurikulum K-13 memasukkan karakter literasi dan keterampilan berpikir anak tingkat tinggi. "Pola berpikir anak itu harus naik dan meningkat. Kalau dulu kan hanya sekadar menerima saja. Nah, mereka akan membutuhkan kita. Karena kita punya tenaga andal," tutur Dyah.

Untuk itu pihaknya mengukuhkan 16 pengurus yang ada di Kabupaten kota provinsi Jatim di Unesa, Minggu (9/10). Pengukuhan tersebut untuk membangun konektivitas guru-guru SMP/MTS baik negeri maupun swasta.

"Kita punya target semua di wilayah Jatim terbentuk. Namun, perlu adanya sosialisasi secara bertahap," katanya.

Senada dengan Dyah, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Agus Suprijono mengatakan sampai sekarang ini di lapangan, guru di tingkat SMP khususnya guru IPS tidak ada kesesuaian.

"Itu karena berasal dari guru sejarah. Ini muncul sejak KTSP tahun 2006 lalu," kata dia.

Menurut Agus, guru IPS mengalami kebingungan karena semua mayoritas dari jurusan geografi. Hal inilah yang membuat guru IPS harus belajar secara terus menerus. "Mau tidak mau mereka saling silang dan harus mempelajari konsep dasar sosiologi dan sejarah," kata dia.

Selain itu, guru IPS di sekolah-sekolah belum serta merta terpenuhi. Apalagi dengan banyaknya merger itu membutuhkan guru IPS yang betul-betul "integrate".  ***4***(KR-IDS)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024