Kementan dorong daerah kembangkan pangan lokal

id Kementan

Kementan dorong daerah kembangkan pangan lokal

Ubi salah satu bahan pangan lokal (antaranews.com)

Yogyakarta (Antara) - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mendorong seluruh daerah melakukan diversifikasi pangan dengan mengembangkan setiap potensi sumber pangan lokal untuk memenuhi ketercukupan pangan dan gizi masyarakat.

"Saya mengharapkan seluruh daerah dapat mengembangkan setiap potensi sumber pangan lokal, khususnya peningkatan produksi bahan pangan sumber protein hewani, sayur, dan buah," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam "Workshop Pemantauan dan Evaluasi RAD-PG Provinsi Regional Tengah dan Timur di Yogyakarta, Jumat.

Agung berharap masyarakat tidak terus menerus bergantung pada beras sebagai komoditas konsumsi utama. Banyak sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, sukun, jagung, sagu dan lainnga yang menurut dia memiliki nilai gizi setara dengan beras.

Bahkan, menurut dia, jika sumber pangan lokal lainnya dikombinasikan dengan ikan, telur, sayur dan buah, kebutuhan gizi keluarga dapat terpenuhi karena telah mengikuti kaidah pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).

"Marilah kita bersama-sama mengubah pola pikir bahwa beras bukanlah satu-satunya pangan sumber karbohidrat," kata dia.

Merujuk data pola konsumsi yang dimiliki Badan Ketahanan Pangan Kementan menunjukkan bahwa beras atau nasi masih mendominasi porsi menu konsumsi masyarakat, mencapai 60 persen.

"Idealnya konsumsi beras/nasi hanya sebesar 50 persen agar dapat hidup lebih sehat, aktif dan produktif," kata dia.

Menurut Agung, sejalan dengan dorongan pengembangan pangan lokal, Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga telah mengenalkan konsep "Isi Piringku" yang merupakan gerakan makan yang sehat dan gizi seimbang dengan porsi makanan yang terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan.

"Konsep `Isi Piringku` disusun untuk mengangkat kearifan lokal makanan pokok khas dari 34 provinsi yang ada," kata dia.

Menurut dia, untuk mendukung upaya percepatan kecukupan pangan dan gizi, Badan Ketahanan Pangan Kementan memiliki beberapa program unggulan, antara lain Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Program Kawasan Mandiri pangan (KMP), dan Gerakan Diversifikasi Konsumsi Pangan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi pangan dan perbaikan gizi mulai dari rumah tangga.

"Jika sudah mulai terbentuk dan keluarga mendapatkan manfaatnya, maka akan diperluas cakupannya mulai dari desa, kecamatan hingga provinsi," kata Agung.

(L007)