26 tim mahasiswa Indonesia berkompetisi pada SEMA 2018

id Mahasiswa,Kompetisi,Sema

26 tim mahasiswa Indonesia berkompetisi pada SEMA 2018

Human Resources Director PT Shell Indonesia Rozainbahri Noor pada pelepasan Tim Indonesia untuk Shell Eco-Marathon 2018. (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Sebanyak 26 tim mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Indonesia akan berkompetisi pada ajang Shell Eco-Marathon Asia (SEMA) 2018 di Changi Exhibition Center, Singapura, pada 8-11 Maret.

"Mereka akan berkompetisi dalam mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif baik dalam mendesain, membangun, menguji maupun mengendarai mobil hemat energi di dunia," kata Human Resources Director PT Shell Indonesia Rozainbahri Noor di Yogyakarta, Selasa.

Pada pelepasan tim Indonesia untuk SEMA 2018, Rozainbahri mengatakan, sebanyak 100 tim pelajar/mahasiswa dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah akan berkompetisi dalam ajang tersebut.

"SEMA bukan sebuah ajang kompetisi untuk menciptakan mobil tercepat, melainkan untuk menciptakan mobil masa depan yang dapat menempuh perjalanan terjauh dengan menggunakan sumber energi paling hemat serta memenuhi standar keamanan," katanya.

Menurut dia, Singapura untuk kedua kalinya kembali menjadi tempat penyelenggaraan SEMA, setelah yang pertama pada 2017. Sebelumnya, ajang kompetisi mobil hemat energi itu diselenggarakan di Malaysia (2010-2013) dan Filipina (2014-2016).

"Sejak pertama kali ajang SEMA diadakan di Malaysia pada 2010, tim mahasiswa Indonesia selalu berpartisipasi dan menunjukkan prestasi di ajang tersebut. Pada SEMA 2018, 26 tim mahasiswa Indonesia siap berpartisipasi," katanya.

Rozainbahri mengharapkan tim mahasiswa Indonesia kembali dapat mencetak prestasi yang membanggakan di ajang SEMA dan mampu masuk ke Drivers World Championship - Regional Asia 2018.

"Semoga antusiasme dan pencapaian tim mahasiswa Indonesia bisa memberikan inspirasi bagi anak muda lainnya untuk berkontribusi dalam menciptakan teknologi di bidang mobilitas dan energi," katanya.

Ia mengatakan kompleksitas dan keberagaman di Asia membuat tantangan ketersediaan energi menjadi sangat variatif. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya arus urbanisasi, standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang membuat permintaan energi tumbuh dan berkembang dengan pesat.

"Kita harus terus mengembangkan energi yang kita butuhkan dengan cara yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui festival Make the Future dan kompetisi Shell Eco-Marathon, Shell mendorong segala upaya untuk bersama-sama menjawab tantangan energi tersebut," katanya.

Dalam pelepasan tim, Shell Indonesia memperkenalkan sembilan dari 26 tim mahasiswa Indonesia yang akan berpartisipasi di SEMA 2018. Sembilan tim itu adalah Tim Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Tim Semar Urban UGM Indonesia dan Tim Semar Proto UGM Indonesia dari UGM Yogyakarta.

Selanjutnya, Tim Bengawan 1 dan Tim Bengawan 2 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tim Pandawa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Tim Mesin Polnep Diesel dari Politeknik Negeri Pontianak, Tim Wasaka dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Tim Mesin UM Pontianak dari Universitas Muhammadiyah Pontianak. ***4***


(U.B015) 27-02-2018 22:39:19
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024