Menristekdikti memberikan beasiswa anak mantan napi teroris dan penyintas

id menristekdikti

Menristekdikti memberikan beasiswa anak mantan napi teroris dan penyintas

Menristekdikti Mohamad Nasir. (Foto ANTARA)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir akan memberikan beasiswa kepada anak mantan narapidana terorisme (napiter) dan penyintas atau korban selamat aksi terorisme.
"Teman-teman mantan teroris atau pun korban yang punya putra-putri, yang sekarang sedang kuliah atau akan kuliah, nanti akan kami berikan beasiswa," ujar Nasir dalam Silaturahmi Kebangsaan NKRI yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu.
Ia kemudian menjelaskan beasiswa yang diberikan akan berupa pembebasan biaya kuliah, yang diterapkan hingga anak para mantan napiter dan penyintas itu lulus dari perguruan tinggi.
Kebijakan tersebut dikeluarkan Nasir usai menerima sejumlah keluhan dari mantan terpidana aksi terorisme yang mengaku sulit mendapatkan pekerjaan, karena memiliki latar belakang sebagai pelaku "extraordinary crime" atau kejahatan luar biasa, sehingga tidak mampu menyekolahkan anak mereka.
Para penyintas juga mengaku kerap terhambat dalam mendapatkan pekerjaan, karena keterbatasan kondisi fisik, akibat terkena serangan dari aksi terorisme.
Pemasukan yang hilang membuat para korban terorisme tidak memiliki biaya, sehingga memutuskan memberhentikan anak-anak mereka dari sekolah.
Terkait masalah itu, Nasir mengatakan bakal berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, agar anak-anak para mantan napiter dan penyintas mendapatkan hak mereka di bidang pendidikan.
   
"Putra-putri dari mantan pelaku maupun korban didata ada berapa orangnya, lalu masuk di perguruan tinggi mana. Nanti dikoordinasikan melalui BNPT. Mereka kemudian sampaikan ke saya untuk diberi beasiswa," kata Nasir.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan membantu para mantan napiter dan penyintas, yang memiliki usaha kecil dalam penggunaan teknologi.
"Misalnya dalam bibit pertanian, terkait tanaman yang nilai produktivitasnya tinggi, contohnya mangga. Ini bisa juga penggunaan teknologi di bidang peternakan, akan kita bantu juga," tutur Nasir. 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024