Yogyakarta usulkan pembangunan jembatan layang baru

id jembatan layang

Yogyakarta usulkan pembangunan jembatan layang baru

Ilustrasi, Jembatan Layang Janti. (Foto ANTARA/Dimas Andika/ags/17)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengusulkan opsi pembangunan jembatan layang baru di kawasan Lempuyangan apabila rencana penutupan perlintasan sebidang di daerah tersebut akan direalisasikan. 

"Pada prinsipnya, kami tidak menolak rencana pemerintah pusat untuk menutup perlintasan sebidang di bawah Jembatan Layang Lempuyangan. Tetapi, harus ada kebijakan lain yang diterapkan agar penutupan tersebut tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Salah satunya, membangun jembatan layang baru," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Menurut Heroe, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah bertemu dengan Kementerian Perhubungan membahas rencana penutupan perlintasan sebidang di Lempuyangan.

"Kami menyampaikan banyak hal terkait Jembatan Lempuyangan dan bagaimana kondisi lalu lintas di perlintasan sebidang tersebut," kata Heroe.

Ia menyebut, Kementerian Perhubungan sudah memahami kondisi lalu lintas di kawasan Jembatan Lempuyangan serta perlintasan sebidang di daerah tersebut.

Bagi Kota Yogyakarta, lanjut Heroe, ruas jalan di Lempuyangan baik di perlintasan sebidang maupun jembatan layang merupakan titik penting bagi arus lalu lintas di Yogyakarta bagian tengah yang menghubungkan Yogyakarta bagian dari utara dan selatan serta ke arah timur.

Pemerintah Kota Yogyakarta berharap, usulan untuk membangun jembatan layang baru dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan rekomendasi dari Kementerian Perhubungan.

"Jembatan layang yang dibangun juga harus didesain agar bisa memberikan akses bagi kendaraan ke seluruh arah. Jika perlintasan sebidang tetap ditutup tanpa ada pengaturan manajemen lalu lintas atau jembatan layang baru, maka arus lalu lintas di Lempuyangan akan macet," katanya.

Kemacetan lalu lintas di Lempuyangan tersebut diperkirakan akan menambah permasalahan lalu lintas di Kota Yogyakarta, terutama jika kawasan Malioboro yang menjadi pusat tujuan utama wisata juga mengalami kemacetan.

"Pada 1980-an, Jembatan Layang Lempuyangan ini dibangun untuk mengatasi kemacetan di wilayah itu, bukan untuk menggantikan jalan di bawahnya," katanya.

Oleh karena itu, Heroe menegaskan, fungsi utama jembatan tersebut harus bisa dipertahankan. "Saya kira, pemerintah pusat memahami hal ini untuk kemudian bersama-sama melakukan kajian terkait manajemen lalu lintas terbaik yang akan diterapkan di Lempuyangan," katanya.

Penutupan perlintasan sebidang di Lempuyangan tersebut, lanjut Heroe juga perlu diselaraskan dengan rencana PT KAI untuk penataan kawasan Stasiun Lempuyangan.

"Kami berharap, solusi yang akan diterapkan bukan hanya solusi jangka pendek tetapi juga solusi jangka panjang untuk berbagai kepentingan yang saling terkait," katanya. 
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024