Menhan: kalibrasi ulang keamanan kawasan Indo Pasifik penting

id ryamizard

Menhan: kalibrasi ulang keamanan kawasan Indo Pasifik penting

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan pentingnya  menata atau mengkalibrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik saat menghadiri forum Shangri-la dialogue 2018 di Singapura, Sabtu.

Menhan Ryamizard dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, karibrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo-Pasifik perlu direalisasikan agar dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proposional.

"HaI ini kita Iakukan tidak Iain adaiah demi menunjukkan para pemimpin negara di beiahan dunia manapun yaitu untuk menjamin keamanan bagi warganya yang pada giIiranya dapat mewujudkan Kesejahteraan kita bersama," jelas Menhan dalam pidatonya.

Ryamizard mengatakan, kalibrasi arsitektur keamanan Indonesia-Pasifik dapat dengan mulai memberikan pemahaman bahwa tindakan teror bukanlah dilakukan oleh agama Islam tapi mengatasnamakan Islam.

"Untuk haI tersebut agar negara-negara yang berpenduduk Isiam dapat memberikan pencerahan meIaIui masjid-masjid, teIevisi, radio dan media sosiai tentang ancaman teror yang menakutkan yang membawa isIam sebagai Iatar beiakang dan yang pasti mereka tidak masuk surga," jelas Menhan dalam pidatonya. 
      
Kemudian, lanjut dia, mencari informasi tentang kegiatan dan nama nama dan alamat orang-orang yang teriibat gerakan terorisme seperti ISIS berikut foto fotonya yang saat ini berada di Irak, Suriah, Afghanistan. 
      
"Melakukan identifikasi siapa-siapa yang negara ASEAN yang pernah  bersama-sama kelompok terorisme dan kemudian menginformasikan apakah kembali ke negara asal untuk di berjuang kembali ke negen asal dan dapat ditangkap. (sebarkan foto-fotonya)," jelas Ryamizard. 
      
Selain itu, mulai menelusuri dan mencari tahu dar imana aliran dana para teroris tersebut.

"Sebarkan alamat mereka  yang tergabung kerja sama intelijen di kawasan dan tutup jaringan mereka termasuk jaringan media sosial," tegas Menhan.

"Saya mempunyai keyakinan bahwa dengan niat yang baik dan pikiran jernih serta dilaksanakan sebaik-baiknya maka permasalahan yang ada pasti dapat diselesaikan secara bersama, kata purnawirawan Jenderal bintang empat ini. 
       
Shangri-la dialogue Singapura 2018 merupakan forum setingkat menteri yang dijadwalkan akan berlangsung mulai tanggal 1-3 Juni 2018.

Pada kesempatan tersebut Menhan juga melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Menteri Pertahanan Singapura Eng Hen, Menteri Pertahanan Selandia Baru Ron Mark.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024