Jakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan akan membeli pesawat jenis angkut C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin dan helikopter angkut Chinook dari Amerika Serikat.
"Ke depan Indonesia akan membeli pesawat angkut Hercules sebanyak lima unit dan helikopter Chinook dari AS," kata Menhan Ryamizard Ryacudu, di Jakarta, Senin, menanggapi pertemuan dengan Menhan AS James Mattis, di Washington beberapa waktu lalu.
Pembelian pesawat angkut berat itu untuk mendukung arsitektur pengembangan pertahanan.
Menurut Ryamizard, pesawat angkut Hercules yang dimiliki Indonesia sudah tua, dan Presiden Joko Widodo mengharapkan adanya regenerasi pesawat angkut berat terbaru.
"Pesawat Hercules sejak tahun 1960 an. Pak Jokowi bilang, pesawatnya sudah tua," kata Menhan.
Dalam pertemuan dengan James Mattis itu, kata dia, Indonesia juga berencana akan membeli helikopter Chinook.
"Sebelumnya Mabes TNI ingin membeli Heli Mi-26, namun heli ini tidak layak untuk operasi. Karena dengan jarak 100 meter, hempasan baling-baling bisa menyebabkan genteng-genteng rumah warga bertebangan," katanya.
Helikopter Chinook, kata dia, merupakan helikopter angkut serbaguna, bahkan pasukan khusus AS menggunakan helikopter itu.
Menhan menambahkan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan secara mandiri dalam jangka panjang secara bertahap, serta menjalin kemitraan dengan negara-negara sahabat.
Berita Lainnya
Menhan bertemu tujuh tokoh adat Papua-Papua Barat
Kamis, 10 Oktober 2019 10:58 Wib
Menhan Ryamizard: gerakan bela negara mendesak
Selasa, 13 Agustus 2019 18:42 Wib
Menhan belum menerima surat permintaan perlindungan Kivlan Zein
Rabu, 12 Juni 2019 19:30 Wib
Syafii Maarif ingin ada memoar perjalanan karir Menhan Ryamizard
Selasa, 11 Juni 2019 19:19 Wib
Menhan Ryamizard disambut 21 dentuman meriam di Pentagon
Kamis, 30 Agustus 2018 0:40 Wib
Pembahasan pembelian Sukhoi SU-35 sudah tuntas
Minggu, 12 Agustus 2018 0:43 Wib
TNI diminta mewaspadai provokator saat Pilpres 2019
Jumat, 6 Juli 2018 0:35 Wib
Menhan: kalibrasi ulang keamanan kawasan Indo Pasifik penting
Sabtu, 2 Juni 2018 23:02 Wib