Angkasa Pura robohkan rumah warga penolak bandara

id Pengosongan rumah,Angkasa Pura,Kulon Progo

Angkasa Pura robohkan rumah warga penolak bandara

Ilustrasi. Alat berat merobohkan rumah saat pengosongan lahan untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/17.

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - PT Angkasa Pura I bersama TNI dan Polri di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, akhirnya merobohkan 33 rumah milik warga penolak bandara yang masih bertahan di kawasan izin penetapan lokasi Bandara Internasional Yogyakarta.
     
Pemilik rumah berusaha mempertahankan rumahnya dengan melalukan perlawanan terhadap aparat yang melakukan permbersihan. Isak tangis warga tidak terbendung, melihat rumah mereka rata dengan tanah dalam hitungan menit.
     
Hingga 13.00 WIB, jumlah warga yang dirobohkan sebanyak 17 rumah. Rencananya, seluruh rumah akan dirobohkan hari ini.
     
Communication and Legal Section Head AP I Bandara Adisutjipto Liza Anindya Rahmadiani di Kulon Progo, Kamis, mengatakan dalam pengosongan ini, petugas dibagi dalam empat tim.
       
"Hasil laporan yang masuk dari empat tim, ada sekitar 17 bangunan yang dirobohkan," katanya.
     
Perlawanan warga penolak masih terlihat, misalnya saja Wagirah yang melemparkan garam ke para relawan dan aparat yang hendak merobohkan rumahnya. 
     
"Kalian ini pengkhianat rakyat," ujarnya sambil kemudian mengambil tanah dan  melemparkannya ke arah aparat.
     
Di salah satu rumah warga Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Sakino, sang pemilik rumah bersama sejumlah warga penolak yang juga sedang berada di tempat yang sama, mengumpat dan mendoakan terjadi sesuatu yang buruk bagi AP I dan NYIA. Namun demikian, kegiatan terus berjalan.
     
"Letter C aku isih pegang, ini tidak dijual kok disuruh pergi," katanya dengan teriak.
     
Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution mengatakan pihaknya menerjunkan 700 personel gabungan untuk menyelesaikan pengosongan 33 rumah warga bandara. Rencana pengosongan dan pengamanan dilakukan selala tiga hari ini, yakni Kamis (19/7) hingga Sabtu (21/7).
     
"Hari ini sudah 17 rumah yang dirobohkan. Kami bertugas melalukan pengamanan selama tiga hari. Kallau pengosonan lahan hanya satu hari, kami tetap melakukan pengamanan selama  tiga hari," katanya.
     
Ia mengatakan dalam proses pengosongan rumah, AP I dan pemkab menyediakan armada untuk mengangkat perabot rumah atau hewan ternak ke rumah sewa atau Rusunawa Triharjo dan rumah magersari.
     
"Warga boleh memilih dirumah sewa, rusunawa, magersari atau rumah pribadi. Kami siap memfasilitasi pengangkutan barang," katanya.