Sultan menyantap tumpeng bersama ribuan warga di Malioboro (Video)

id sultan,dhahar kembul,hari pancasila

Sultan menyantap tumpeng bersama ribuan warga di Malioboro (Video)

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (ketiga kiri) bersama Ketua Kagama Ganjar Pranowo (kiri) dan Pengamat Politik Mahfud MD (kedua kiri) menikmati nasi tumpeng saat acara "Dhahar Kembul" Tumpengan Pancasila di Jl Malioboro, Yogyakarta, Selasa (7/8). (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyantap nasi tumpeng bersama ribuan warga dalam acara "Dhahar Kembul Tumpengan Pancasila" di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa malam.

Dalam acara yang dihelat sebagai rangkaian Bulan Pancasila itu, Sultan duduk lesehan di atas karpet didampingi istrinya, G.K.R. Hemas, Gubernur Jawa Tangeh Ganjar Pranowo, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., serta bupati dan wali kota se-DIY.

"Mari `dhahar kembul` (makan bersama) menikmati duduk seenak kita di tempat ini," kata Sultan mempersilakan ribuan warga serta wisatawan yang hadir di sepanjang Jalan Malioboro.

Sebelum acara dhahar kembul dimulai, Sultan memotong pucuk nasi tumpeng yang selanjutnya diberikan kepada mantan Ketua MK Mahfud Md.

Raja Keraton Ngayogyakarta itu berharap momentum "Dhahar Kembul Tumpengan Pancasila" menjadi pembelajaran bahwa setiap pemimpin harus ada di tengah-tengah rakyatnya sambil bercengkerama dan berkomunikasi tanpa merasa ada hambatan.

"Karena yang dibicarakan juga kepentingan masyarakat tanpa membedakan asal usul agama, ras, dan sebagainya," katanya.

Menurut Sultan, kekuatan Yogyakarta terletak pada rasa kebersamaan baik saat terjadi bencana atau saat peristiwa lainnya yang muaranya untuk membangun masa depan dan suka duka bersama.

"Dengan duduk `tafakur` di tempat ini semua itu adalah karakter kebersamaan yang tetap harus kita langgengkan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Sultan menitipkan pesan agar warga Yogyakarta betul-betul memahami ideologi Pancasila serta terus-menerus memupuk rasa kebangsaan sebagai bangsa Indonesia.

"Kawula Ngayogyakarta jangan mengkhianati ideologi dan rasa kebangsaan kita. Dari awal Yogyakarta sudah ikut membangun negara ini dan sampai akhir juga tetap bagian NKRI," kata Sultan.

Koordinator Dhahar Kembul Widihasto Wasana Putra mengatakan acara "Dhahar Kembul Tumpengan Pancasila" merupakan salah satu acara dalam rangkaian Bulan Pancasila di Yogyakarta yang dimulai pada tanggal 1 Juni hingga 25 Agustus 2018. Acara itu juga sekaligus menyambut peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Menurut dia, ratusan tumpeng yang seluruhnya merupakan donasi dari masyarakat itu ditempatkan di 17 titik di sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

"Luar biasa hanya dalam hitungan hari dukungan donasi yang ditargetkan 170 tumpeng sampai sore tadi mencapai 357 tumpeng," katanya.

Bulan Pancasila 2018 merupakan sinergi-kolaboratif lintas kalangan yang dimotori, antara lain, Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), Ikatan Alumni UII, Kwarda Pramuka DIY, Pusat Studi Pancasila UGM, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta DIY, Karang Taruna DIY, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK DIY), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DIY, Eksis Komunika, Galangpress, Sekber Keistimewaan DIY yang didukung Pemprov DIY dan PT Astra Tbk.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024