Siemens Healthineers luncurkan Mammomat Revelation

id siemens

Siemens Healthineers luncurkan Mammomat Revelation

Siemens Healthineers meluncurkan Mammomat Revelation. (foto istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Siemens Healthineers meluncurkan sistem mammografi terbarunya, Mammomat Revelation, yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mengembangkan pengobatan yang tepat, meningkatkan operasi klinis, dan meningkatkan kenyamanan pasien kanker payudara.

"Alat pencitraan spesimen terintegrasi yang baru itu memungkinkan pengontrolan biopsi secara langsung dari sistem mamografi. Alur kerja klinis ditingkatkan dengan meniadakan sistem pencitraan kedua dan mengurangi waktu kompresi bagi pasien," kata Country Head Siemens Healthineers Indonesia, Steven Lee di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Mammomat Revelation terbaru itu juga menyediakan pengukuran densitas payudara secara otomatis pada titik pemeriksaan. Hal ini memungkinkan untuk melakukan stratifikasi risiko secara personal dan melakukan pemeriksaan pencitraan tambahan yang diperlukan sebelum pasien pergi.

Karena jaringan tumor sulit dibedakan dari jaringan payudara, pencitraan payudara yang fungsional dengan sistem mammografi yang sudah mengalami peningkatan pada kontras, sistem baru ini akan memperluas opsi diagnostik dan meningkatkan akses pasien ke pencitraan yang fungsional.

"Rasa tidak nyaman dan rasa sakit seringkali menjadi alasan untuk menghindari mamografi yang sebetulnya dapat menyelamatkan nyawa kita. Dengan fitur Personalized Soft Compression, proses kompresi pada payudara diperlembut dan daya tekanan juga disesuaikan secara otomatis menurut individu, sehingga meningkatkan kenyamanan pasien selama proses mammografi," katanya.

Ia mengatakan Siemens Healthineers juga menandatangani kontrak pPerawatan dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), sebagai bagian dari kerja sama strategis jangka panjang kedua entitas tersebut untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara di Indonesia.

"Melalui penandatanganan kontrak itu, Siemens Healthineers akan mendukung YKPI dengan memberikan satu tahun layanan perawatan untuk alat-alat mammografi dari Siemens yang sudah dipakai di bus mammografi keliling milik YKPI, yang giat melakukan pemeriksaan mammografi di berbagai tempat di Indonesia," katanya.

Ketua YKPI Linda Gumelar mengapreasiasi penandatanganan kontrak perawatan itu, yang diharapkan dapat meningkatkan upaya YKPI mendorong pendeteksian dini kanker payudara dan secara signifikan mengurangi angka kematian akibat penyakit tersebut.

"Sesuai data yang ada di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat pertama terbanyak pada pasien penderita kanker, sayangnya hampir 70 persen terdiagnosa pada stadium lanjut ketika peluang mencapai kesembuhan kecil. Padahal, jika dideteksi pada stadium awal, harapan hidup pasien kanker payudara akan lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan YKPI sudah tidak asing lagi dengan kualitas produk Siemens. YKPI memiliki satu bus mammografi keliling yang pertama pada 2005, yang telah dilengkapi dengan sistem mammografi analog dari Siemens. Pada 2015, YKPI mendapat sumbangan satu bus tambahan dari PT Pertamina, yang dilengkapi dengan sistem mammografi digital dari Siemens.

"Pada 2015 sampai Maret 2018, Unit Bus Mammografi Keliling YKPI sudah memeriksa 9.959 orang, yang dicurigai terdeteksi kanker jinak sebanyak 1.439 dan kanker ganas sebanyak 139," kata Linda.

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024