Gunung Kidul luncurkan "Pasar Digital Telogo Jonge" untuk tarik wisatawan

id pasar

Gunung Kidul luncurkan "Pasar Digital Telogo Jonge" untuk tarik wisatawan

Pedagang di pasar tradisional. (Foto ANTARA/IRFAN ADI SAPUTRA/ags/17)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Masyarakat di sekitar Telaga Jonge, Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan "Pasar Digital Telogo Jonge" dalam rangka memanfaatkan potensi lokal sebagai daya tarik wisata yang diharapkan meningkatkan perekonomian warga.
     
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan Gunung Kidul mendapatkan jatah tiga pasar digital oleh Kementerian Pariwisata yang langsung didampingi  Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja. 
     
Adapun ke tiga lokasi pasar Digital Ngingrong, Telaga Jonge dan yang baru akan diluncurkan Kedung Kandang, Nglanggeran.
     
"Untuk yang di Nglanggeran kemungkinan November atau Desember diluncurkan, tergantung kesiapan masyarakatnya," katanya.
     
Dia mengatakan setiap lokasi pasar digital berdekatan dengan geosite Geopark Gunungsewu agar lebih mudah dalam memperkenalkan. 
     
"Jadi setiap lokasi mempunyai keuinkan tersendiri, kalau disini (Telaga Jonge) berdekatan dengan geosite Kalisuci dan Jomblang," katanya.
   
Asti berharap dengan adanya pasar digital bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. "Dengan hadirnya pasar tradisional bisa memunculkan multi player efek bagi masyarakat sekitar," katanya.
     
Sementara  Lurah Pasar digital Telaga Jonge, Yudas Tadius Andi Candra mengatakan di Pasar Digital Telaga Jonge, pembeli harus menukarkan uang rupiahnya ke 'mata uang' jonge yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari kayu.
     
"Satu kepingnya seharga dua ribu rupiah, nantinya digunakan untuk berbelanja," katanya.
     
Ia mengatakan ada 20-an pedagang yang ditampung. Mereka menyediakan berbagai makanan tradisional yang mulai jarang ditemui seperti gudeg jantung pisang dan makanan lainnya khas Gunung Kidul.
     
"Banyak makanan tradisionalnya, kami menciptakan konsep teknologi dengan tradisional," katanya.
     
Andi mengatakan konsep pasar digital merupakan pasar tradisional yang dipadukan dengan digital untuk sarana promosinya. Salah satunya menghadirkan spot swafoto yang banyak digandrungi wisatawan milenia.
     
"Ada enam spot selfie (swafoto) yang ada disini, muali dari panggung hingga ayunan di telaga. Promosi digital ini menampung anak muda yang pengen eksis dengan latar fotografi yang menarik," ucapnya.