Pemkab Kulon Progo didesak perbaiki Jalan Mlangseng-Pripih

id penambangan

Pemkab Kulon Progo didesak perbaiki Jalan Mlangseng-Pripih

Ilustrasi penambangan batu andesit (Foto antarafoto.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman segera menyusun rencana anggaran biaya perbaikan jalan Mlangseng-Pripih yang rusak akibat dilalui armada tambang untuk pembangunan proyek Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta.
   
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Aji Pangaribawa di Kulon Progo, Kamis, mengatakan beberapa waktu lalu, perwakilan masyarakat di Desa Janten, Karangwuluh dan Hargaomulyo mengeluh kerusakan jalan akibat armada tambang untuk pembangunan proyek Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta (NYIA).
   
"Kami minta DPUPKP supaya segera menyelesaikan rencana anggaran biaya (RAB), kemudian diajukan ke bupati supaya dicarikan solusi skema pembiayaannya," kata Aji.
   
Ia mengharapkan pemerintah kabupaten memanggil penambang, PT PP dan PT AP I terkait perbaikan jalan Mlangsen-Pripih. Hal ini sangat mendesak karena masyarakat sangat dirugikan.
   
"Kami berharap masalah kerusakan jalan Mlangseng-Pripih segera diselesaikan," harapnya.
   
Selain itu, lanjut Aji, Komisi III meminta Dinas Perhubungan dan DPUPKP juga menentukan titik-titik jalan yang dapat dilalui armada tambang supaya tidak merusak jalan kabupaten, khususnya jalan-jalan di wilayah utara dan masuk ke Kota Wates. Komisi III mengusulkan armada pengangkut material tambang yang dari kawasan Bukit Menoreh menuju RSUD Wates harus dialihkan. Saat ini, armanda tambang dari bukit tambang di Pengasih masuk jalan-jalan di Kota Wates- Alun-Alun Wates-RSUD Wates. Hal ini berdampak kerusakan jalan dalam Kota Wates cukup parah, sehingga banyak dikeluhkan masyarakat.
   
"Ada masukan dari masyarakat supaya armada tambang yang melalui jalan-jalan di dalam Kota Wates dialihkan karena merusak jalan," katanya.
   
Kepala DPUPKP Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan pihaknya sudah menyusun RAB perbaikan ruas jalan Pripih-Mlangseng. "Secepatnya kami selesaikan dan kami komunikasikan dengan bupati dan pihak-pihak yang  berkepentingan," katanya.
   
Ia mengatakan DPUPKP juga telah mengirim surat permohonan penertiban angkutan tambang ke Dinas Perhubungan. Berdasarkan pemantauan petugas DPUPKP di lapangan, armada angkutan tambang melewati ruas jalan di dalam Kota Wates pada umumnya melebihi tonase jalan kabupaten yang diizinkan.
   
Sejak November 2018, banyak armada tambang yang masuk jalan dalam Kota Wates dengan muatan melebihi tonase. Untuk itu, Dishub perlu meningkatkan ketertiban dan keteraturan penggunaan jalan dalam Kota Wates yang semakin padat dan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan.
   
"Sehubungan dengan kondisi itu, kami mohon Dishub agar melakukan penertiban dan pengaturan truk angkutan tambang dengan membatasi muatan dan membatasi lalu lintas truk angkutan tambang yang melewati ruas-ruas jalan dalam Kota Wates," harapnya.