Cuaca di Gunung Merapi cerah pada Selasa pagi

id MERAPI

Cuaca di Gunung Merapi cerah pada Selasa pagi

Pemandangan gunung merapi tampak cerah (Foto Antara)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan berdasarkan hasil pemantauan, cuaca cerah menyelimuti Gunung Merapi pada Selasa pagi, meski asap kawah bertekanan lemah masih keluar dari puncak gunung itu.
    
"Via PGM.Ngepos visual Merapi tampak, suhu udara 20.3 derajat celsius, kelembaban 75 persen rh, pressure 946.6 hpa, angin tenang, cuaca cerah. #statuswaspada," tulis akun twitter BPPTKG dikutip di Yogyakarta, Selasa.
    
Berdasarkan laporan periode pengamatan BPPTKG pada 8 Januari 2018 mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB  cuaca di Gunung Merapi tampak cerah dan berawan. Namun demikian, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
    
Selanjutnya, aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 1,5-7,5 mm, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 7,5 mm, tiga kali gempa low frekuensi (LF) dengan amplitudo 1,5-2 mm.
    
Sementara itu, berdasarkan analisi morfologi kubah lava Gunung Merapi periode 27 Desember-3 Januari 2018 yang dirilis BPPTKG menyebutkan bahwa volume kubah lava mencapai 415.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.800 meter kubik per hari atau lebih besar dari pekan sebelumnya.
    
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah dengan rata-rata masih kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
    
Pada Jumat (4/1) malam gunung teraktif di Indonesia itu terpantau meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1,2 kilometer dengan amplitudo 70 mm dan durasi 150 detik ke arah hulu Kali Gendol.
    
Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.
   
Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
    
Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi diimbau untuk tetap dikosongkan dari aktivitas penduduk dan masyarakat yang tinggal di KRB lll diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas gunung tersebut.


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024