Jakarta (ANTARA) - Pelatih Porto Sergio Conceicao menyebut keberhasilan Liverpool menyarangkan empat gol dari empat tembakan tepat sasaran mereka dalam laga kedua perempat final Liga Champions di Stadion Dragao pada Kamis dini hari WIB memperlihatkan kualitas mereka yang sesungguhnya.
Conceicao juga menyebut timnya sempat mengimbangi permainan tim tamu di awal laga.
"Namun pertama kalinya mereka bisa masuk ke kotak penalti, mereka mencetak gol," kata Conceicao dalam komentar purnalaga yang dilansir lama resmi UEFA, merujuk merujuk gol pembuka keunggulan Liverpool yang dicetak Sadio Mane.
Gol Mane tersebut sempat direspon hakim garis dengan mengangkat bendera pertanda offside, namun lantas wasit Danny Makkelie mengesahkannya setelah berkonsultasi dengan VAR.
Sejak itu Liverpool kemudian berhasil mencetak gol tiap kali melakukan tembakan tepat sasaran dan menutup laga dengan kemenangan 4-1 atas Porto.
"Liverpool cuma punya empat tembakan tepat sasaran dan keempatnya menjadi gol, itu memperlihatkan kelas mereka," ujarnya.
Conceicao menilai timnya sebetulnya pantas mendapatkan hasil lebih atas perjuangannya yang mereka lakukan serta masifnya dukungan para suporter.
Namun, ia menegaskan bahwa tak ada yang perlu disesali dari rangkaian penampilan mereka di Liga Champions musim ini yang baik meski akhirnya harus terhenti di tangan tim kuat Liverpool.
"Kami, para suporter pantas mendapatkan lebih, tapi kami sudah memperlihatkan citra positif sepak bola Portugal di sini," kata Conceicao.
"Penampilan kami di Liga Champions musim ini luar biasa, sesuatu yang tak akan dilupakan dan Liverpool adalah tim yang sangat kuat (untuk mengakhirinya)," ujar dia menambahkan.
Conceicao berharap pengalaman di Liga Champions bakal menular di Liga Utama Portugal. Porto saat ini berada di urutan kedua meski sama-sama mengumpulkan 72 poin setara pemuncak klasemen Benfica.
Hanya saja, mereka selalu menelan kekalahan dalam dua kali pertemuan. Porto bukan saja harus memenangi lima pertandingan tersisa jika ingin menjadi juara, tetapi berharap Benfica terpeleset dalam salah satunya.