Drama Ajax, Erik ten Hag, dan tiang gawang
Jakarta (ANTARA) - Selain trigol yang dibukukan penyerang sayap Tottenham Hotspur, Lucas Moura, tiang gawang seolah menjadi penghalang mimpi Ajax untuk kembali menjejaki partai final Liga Champions setelah 18 tahun lamanya.
Ajax sudah berdiri di posisi terdepan antrean pesawat menuju Madrid untuk menyusul Liverpool, ketika tiba-tiba Tottenham menyerobot karena trigol Lucas Moura di Johan Cruff Arena, Amsterdam, Belanda, pada Kamis dini hari WIB, memastikan Tottenham menang 3-2 atas tuan rumah dalam laga kedua semifinal.
Hasil itu praktis membuat Tottenham mengambil alih tiket ke final berbekal agresivitas gol tandang dalam skor agregat 3-3.
Baca juga: Lucas Moura capai final lebih dulu ketimbang PSG yang membuangnya
Sebelum trigol Lucas, dua peluang yang berakhir membentur tiang gawang di kedua laga semifinal dianggap sang pelatih Erik ten Hag menjadi salah satu pembeda.
Dalam laga pertama di London sepekan lalu, Ajax yang sudah memimpin 1-0 atas tuan rumah berkesempatan untuk menggandakan keunggulan lewat David Neres. Akan tetapi penyelesaian legiun Brazil itu membentur tiang gawang.
Ten Hag selepas laga pertama menyayangkan hal tersebut, namun tetap menilai kemenangan 1-0 atas tuan rumah sebagai hasil yang luar biasa dan titik awal yang baik dalam upaya melangkah ke final.
Baca juga: Ajax sayangkan tendangan Neres membentur tiang, tapi lega tetap menang
Sepekan berselang, tiang gawang yang dikawal kiper Hugo Lloris kembali bergetar kali ini akibat bola tendangan Hakim Ziyech. Kedudukan saat itu tengah imbang 2-2 dan jika saja tak ditolak tiang gawang, Ajax mungkin unggul sembari mematikan semangat kebangkitan Tottenham.
Alih-alih skor bertahan imbang, yang artinya Ajax masih akan lolos, Lucas mencetak gol ketiganya pada pengujung masa injury time demi membawa Tottenham ke final.
Menariknya, baik tendangan Neres maupun Ziyech yang membentur tiang gawang sama-sama terjadi pada menit ke-79.
"Jika saja kami mencetak gol ketimbang membentur tiang, kami akan menutup pertandingan lebih awal," kata Ten Hag selepas laga kedua dilansir laman resmi UEFA.
"Inilah sisi sadis sepak bola, dan itu harus kami rasakan malam ini," ujarnya menambahkan.
Tiang gawang telah menghambat target ambisius Ten Hag meraih trigelar bersama skuat berisikan sederet talenta muda berbakat Ajax.
Baca juga: Ajax juara Piala Belanda usai gilas Willem 4-0
Satu gelar sudah di tangan yakni Piala Belanda, namun satu lainnya dipastikan meleset. Kini, jika ingin menyelamatkan muka mau tak mau Ten Hag harus berusaha mengantarkan Ajax menjuarai Eredivisie Liga Belanda.
Saat ini, Ajax berada di puncak klasemen Liga Belanda dengan koleksi 80 poin, sama dengan PSV Eindhoven (80) yang berada di posisi kedua, namun unggul berkat selisih gol.
Masih ada dua pekan untuk dijalani dan jika kedua tim masih memiliki total poin yang sama, selisih gol bakal dijadikan pembeda.
Baca juga: Keyakinan dan semangat juang, kunci kemenangan Spurs atas Ajax
Ajax sudah berdiri di posisi terdepan antrean pesawat menuju Madrid untuk menyusul Liverpool, ketika tiba-tiba Tottenham menyerobot karena trigol Lucas Moura di Johan Cruff Arena, Amsterdam, Belanda, pada Kamis dini hari WIB, memastikan Tottenham menang 3-2 atas tuan rumah dalam laga kedua semifinal.
Hasil itu praktis membuat Tottenham mengambil alih tiket ke final berbekal agresivitas gol tandang dalam skor agregat 3-3.
Baca juga: Lucas Moura capai final lebih dulu ketimbang PSG yang membuangnya
Sebelum trigol Lucas, dua peluang yang berakhir membentur tiang gawang di kedua laga semifinal dianggap sang pelatih Erik ten Hag menjadi salah satu pembeda.
Dalam laga pertama di London sepekan lalu, Ajax yang sudah memimpin 1-0 atas tuan rumah berkesempatan untuk menggandakan keunggulan lewat David Neres. Akan tetapi penyelesaian legiun Brazil itu membentur tiang gawang.
Ten Hag selepas laga pertama menyayangkan hal tersebut, namun tetap menilai kemenangan 1-0 atas tuan rumah sebagai hasil yang luar biasa dan titik awal yang baik dalam upaya melangkah ke final.
Baca juga: Ajax sayangkan tendangan Neres membentur tiang, tapi lega tetap menang
Sepekan berselang, tiang gawang yang dikawal kiper Hugo Lloris kembali bergetar kali ini akibat bola tendangan Hakim Ziyech. Kedudukan saat itu tengah imbang 2-2 dan jika saja tak ditolak tiang gawang, Ajax mungkin unggul sembari mematikan semangat kebangkitan Tottenham.
Alih-alih skor bertahan imbang, yang artinya Ajax masih akan lolos, Lucas mencetak gol ketiganya pada pengujung masa injury time demi membawa Tottenham ke final.
Menariknya, baik tendangan Neres maupun Ziyech yang membentur tiang gawang sama-sama terjadi pada menit ke-79.
"Jika saja kami mencetak gol ketimbang membentur tiang, kami akan menutup pertandingan lebih awal," kata Ten Hag selepas laga kedua dilansir laman resmi UEFA.
"Inilah sisi sadis sepak bola, dan itu harus kami rasakan malam ini," ujarnya menambahkan.
Tiang gawang telah menghambat target ambisius Ten Hag meraih trigelar bersama skuat berisikan sederet talenta muda berbakat Ajax.
Baca juga: Ajax juara Piala Belanda usai gilas Willem 4-0
Satu gelar sudah di tangan yakni Piala Belanda, namun satu lainnya dipastikan meleset. Kini, jika ingin menyelamatkan muka mau tak mau Ten Hag harus berusaha mengantarkan Ajax menjuarai Eredivisie Liga Belanda.
Saat ini, Ajax berada di puncak klasemen Liga Belanda dengan koleksi 80 poin, sama dengan PSV Eindhoven (80) yang berada di posisi kedua, namun unggul berkat selisih gol.
Masih ada dua pekan untuk dijalani dan jika kedua tim masih memiliki total poin yang sama, selisih gol bakal dijadikan pembeda.
Baca juga: Keyakinan dan semangat juang, kunci kemenangan Spurs atas Ajax