Kulon Progo (ANTARA) - Jumlah pengunjung Laguna Pantai Trisik di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada libur Lebaran 2019, anjlok karena bau menyengat bangkai ratusan ribu ekor ikan yang mati akibat limbah budi daya udang di kawasan itu.
Salah satu pengelola wisata Laguna Pantai Trisik Ngatimin di Kulon Progo, Selasa, mengatakan ikan yang mati masih dibiarkan di bibir laguna, sehingga menyebabkan bau menyengat. Rata-rata pengunjung saat liburan bisa mencapai 300 orang.
"Kondisi ini berdampak pada anjloknya jumlah kunjungan wisatawan ke Laguna Pantai Trisik. Wisatawan enggan datang untuk bermain karena baunya sangat menyengat," katanya.
Ia mengatakan bau ikan yang ada di laguna, radiusnya sangat jauh, sampai di pemukiman warga. Apalagi kalau angin laut kencang, bau busuknya lebih jauh.
"Bau busuk ikan membuat wisatawan mengeluh dan tidak betah lama-lama ke laguna," katanya.
Ngatimin mengaku pelaku wisata kesulitan memusnahkan bangkai ikan. Pemusnahan ikan tidak bisa hanya dimusnahkan secara swadaya karena keterbatasan tenaga.
"Pemusnahan ikan ini hanya bisa dilakukan menggunakan alat berat dengan cara ditimbun," katanya.
Ia mengakui ikan mati karena limbah tambak udang yang ada di sekitarnya. Seperti diketahui, sekitar laguna merupakan kawasan tambak udang.
"Masalah ini sedang dicarikan solusi karena kasus ini hampir terjadi setiap tahun," katanya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelauta dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sugiharto mengatakan pihaknya mendapat laporan dari nelayan Trisik, bahwa sejak Rabu (5/6) hingga sekarang, ikan di Laguna Trisik banyak yang mati.
"Sampai saat ini, ikan yang mati lebih dari satu ton. Kami menduga ikan mati disebabkan limbah tambak laguna di sekitarnya," kata Sugiharto.
Ia mengatakan petambak udang membuang limbah ke Laguna Trisik. Kemudian, pada musim kemarau air di laguna mengalami penyusutan, sehingga kandungan bahan organik meningkat. Itu menyebabkan ikan di dalam laguna mati.
Rencana, ikan yang mati akan dikubur massal. Saat ini, DKP Kulon Progo dan nelayan Trisik mengusahakan alat berat untuk menguruk dan mengubur ikan yang mati.
Jenis ikan yang mati, yakni nila hitam, petik, keting, dan berbagai jenis ikan lainnya, semua mati.
"Ikan yang mati akan dikubur pada, Rabu (12/6). Lokasi kuburan ikan direncanakan di tepi laguna," katanya.
Baca juga: Satu ton ikan Laguna Trisik Kulon Progo mati diduga akibat limbah udang
Berita Lainnya
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib
DKP DIY menyiapkan program restoking ikan di enam lokasi wilayah Bantul
Kamis, 14 Maret 2024 14:58 Wib