Enam solois Indonesia akan pentas di Los Angeles
Jakarta (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui program "Indonesia Creative Incorporated" (ICINC) akan memberangkatkan enam solois terpilih untuk pentas di Los Angeles, Amerika Serikat.
"Ini memang yang diinginkan Bekraf untuk mewujudkan Indonesia betul-betul berbicara di panggung dunia," ujar Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik di Jakarta, Kamis.
Ricky menyebut program tersebut tidak sekadar memberikan kesempatan manggung bagi solois terpilih, namun juga berkesempatan mengembangkan karir global seperti musisi Rich Brian dan NIKI.
Enam solois itu di antaranya Amanta Artadhia Siregar, Devinta Trista Agustina, Monica Eva Sancti, Nicholas Hardy, Steffani Baretta, dan Marcello Laksono.
Mereka terpilih melalui audisi "open call" yang menarik perhatian 536 talenta oenyanyi solois untuk memperebutkan tiket berkarir ke Los Angles.
Perusahaan media sekaligus label rekaman 88rising melakukan proses kurasi setiap minggunya untuk menyaring para peserta, hingga didapatkan enam besar.
Keenam peserta itu akan mengikuti berbagai materi dan kegiatan seperti penulisan dan produksi lagu, pembuatan video klip musik, pelatihan media, dan tari oleh mentor dari 88rising mulai 19 Juli hingga 19 Agustus.
Ketua Komite Indonesia Rising, Andi Sadha, menyebut program ini memberikan dampak luar biasa untuk talenta Indonesia yang berkesempatan untuk mengakselerasikan talentanya dan mampu bersaing secara global.
"Di awal pun kita sudah memberi tahu, bila ada entri terpilih, di dalam 'life goals' mereka tidak hanya berkarir tidak hanya di indo, tapi berkarir di luar. Ini tidak hanya tentang kemampuan bernyanyi, tetapi kemampuan mandiri dan selalu siap dalam zona tidak nyaman," ujar Andi.
Setelah digodok dalam pelatihan tersebut, nentinya enam solois itu akan tampil di "Head in the Clouds Festival" yang menampilkan berbagai musisi Asia ternama dari seluruh dunia di Los Angeles, Amerika Serikat pada 17 Agustus.
Baca juga: Yura "Merakit" bersama tuna netra dalam Konser Gemilang Anggun
"Ini memang yang diinginkan Bekraf untuk mewujudkan Indonesia betul-betul berbicara di panggung dunia," ujar Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik di Jakarta, Kamis.
Ricky menyebut program tersebut tidak sekadar memberikan kesempatan manggung bagi solois terpilih, namun juga berkesempatan mengembangkan karir global seperti musisi Rich Brian dan NIKI.
Enam solois itu di antaranya Amanta Artadhia Siregar, Devinta Trista Agustina, Monica Eva Sancti, Nicholas Hardy, Steffani Baretta, dan Marcello Laksono.
Mereka terpilih melalui audisi "open call" yang menarik perhatian 536 talenta oenyanyi solois untuk memperebutkan tiket berkarir ke Los Angles.
Perusahaan media sekaligus label rekaman 88rising melakukan proses kurasi setiap minggunya untuk menyaring para peserta, hingga didapatkan enam besar.
Keenam peserta itu akan mengikuti berbagai materi dan kegiatan seperti penulisan dan produksi lagu, pembuatan video klip musik, pelatihan media, dan tari oleh mentor dari 88rising mulai 19 Juli hingga 19 Agustus.
Ketua Komite Indonesia Rising, Andi Sadha, menyebut program ini memberikan dampak luar biasa untuk talenta Indonesia yang berkesempatan untuk mengakselerasikan talentanya dan mampu bersaing secara global.
"Di awal pun kita sudah memberi tahu, bila ada entri terpilih, di dalam 'life goals' mereka tidak hanya berkarir tidak hanya di indo, tapi berkarir di luar. Ini tidak hanya tentang kemampuan bernyanyi, tetapi kemampuan mandiri dan selalu siap dalam zona tidak nyaman," ujar Andi.
Setelah digodok dalam pelatihan tersebut, nentinya enam solois itu akan tampil di "Head in the Clouds Festival" yang menampilkan berbagai musisi Asia ternama dari seluruh dunia di Los Angeles, Amerika Serikat pada 17 Agustus.
Baca juga: Yura "Merakit" bersama tuna netra dalam Konser Gemilang Anggun