Ratusan tawanan melarikan diri dari "sekolah" kejam di Nigeria

id penyiksaan di sekolah,pelecehan siswa di Nigeria,sekolah Islam Nigeria,Polisi Nigeria,pembebasan siswa tahanan

Ratusan tawanan melarikan diri dari "sekolah" kejam di Nigeria

Petugas polisi, wartawan dan kepala adat berdiri di sebelah orang-orang yang diselamatkan oleh polisi di Sabon Garin, Daura di negara bagian Katsina, Nigeria (14/10/2019). ANTARA/REUTERS/Stringer/aa. (REUTERS/STRINGER)

Kano, Nigeria (ANTARA) - Ratusan tawanan yang ditahan dalam kondisi lingkungan yang jorok dan mendapat perlakuan buruk karena dipukuli dan dilecehkan melarikan diri dari sebuah sekolah agama di bagian utara Nigeria sebelum serangan pekan ini setelah, kata polisi Selasa.

Hampir 300 pria dan anak lelaki telah berada di fasilitas di daerah Daura Katsina, kota asal Presiden Muhammadu Buhari, di mana polisi mengatakan mereka menemukan "perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat" menyusul serangan untuk membebaskan siswa yang tersisa.

Tempat tersebut adalah sekolah sejenis kedua dalam waktu kurang dari sebulan yang digerebek oleh polisi, setelah ratusan orang dibebaskan dari kondisi yang merendahkannya di negara bagian Kaduna yang berdekatan.

Enam puluh tujuh tahanan yang dibebaskan oleh polisi Katsina ditemukan dalam keadaan dibelenggu dengan rantai, dan banyak yang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, kata pengawas polisi Isah Gambo kepada Reuters.

"Mereka dalam kondisi yang sangat buruk ketika kami temukan," kata Gambo.

Seorang tawanan yang dibebaskan mengatakan kepada Reuters pada Senin bahwa para instruktur memukul, memperkosa dan bahkan membunuh para lelaki dan anak lelaki yang ditahan di fasilitas itu, yang berusia antara 7 hingga 40 tahun.

Sementara lembaga itu mengatakan kepada orangtua bahwa itu adalah pusat pengajaran Islam yang akan membantu meluruskan anggota keluarga yang nakal dan tidak patuh, para instruktur malah secara brutal melecehkan mereka dan mengambil makanan atau uang yang dikirim oleh kerabat.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap pemilik fasilitas dan dua guru, dan melacak tersangka lainnya.

Lebih dari 200 tawanan yang melarikan diri masih hilang, kata Gambo. Polisi bekerja untuk menyatukan yang lain dengan anggota keluarga.

"Para tahanan sebenarnya dari berbagai bagian negara - Kano, Taraba, Adamawa, dan Plateau States," katanya. "Beberapa dari mereka bahkan bukan orang Nigeria. Mereka berasal dari Niger, Chad dan bahkan Burkina Faso dan negara-negara lain.

Sekolah-sekolah Islam, yang disebut Almajiris, adalah umum di sebagian besar Muslim utara Nigeria. Muslim Rights Concern, sebuah organisasi lokal, memperkirakan sekitar 10 juta anak menghadiri mereka.

Sementara Buhari mengatakan pemerintah berencana untuk melarang sekolah pada akhirnya, dia belum mengomentari sekolah Katsina.

Setelah serangan Kaduna, presiden meminta otoritas tradisional untuk bekerja dengan pemerintah untuk mengekspos "praktik budaya yang tidak diinginkan yang mengarah pada pelecehan anak-anak".

Sumber: Reuters