Simpang Tugu Yogyakarta bebas dari kabel udara

id simpang tugu,yogyakarta,penataan,kabel

Simpang Tugu Yogyakarta bebas dari kabel udara

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (kiri) didampingi Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudiyatmoko (kanan) meresmikan hasil penataan Simpang Tugu Yogyakarta, 18 Desember 2020. (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Proses penataan simpang Tugu Yogyakarta yang dilakukan sejak September dinyatakan rampung dan kini ikon sekaligus landmark Kota Yogyakarta tersebut memiliki penampilan baru karena sudah tidak ada lagi kabel listrik maupun kabel udara lain yang menghalangi.

“Proses penataan simpang Tugu dengan menurunkan berbagai kabel udara ini sudah direncanakan sejak tiga tahun lalu dan akhirnya bisa direalisasikan tahun ini,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela peresmian penataan Simpang Tugu Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, proses “ducting” kabel udara menjadi tantangan pada penataan simpang Tugu karena pemerintah daerah harus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak seperti dari PT PLN dan provider telepon selular pemilik kabel fiber optic.

“Ducting kabel juga membutuhkan biaya yang cukup besar. Tetapi, ducting tidak hanya akan dilakukan di simpang Tugu saja namun kami upayakan dilakukan di kawasan lain,” katanya.

Selain “ducting” kabel udara, penataan di simpang Tugu juga dilakukan dengan mengganti lantai di sekitar simpang dengan susunan batu yang dibuat melingkar seperti pola yang diterapkan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Penataan simpang Tugu dengan radius 50 meter ke seluruh kaki simpang tersebut dibiayai sepenuhnya menggunakan dana keistimewaan dengan anggaran sekitar Rp9,5 miliar.

Heroe berharap keberadaan Tugu Yogyakarta atau Tugu Pal Putih tersebut menjadi penanda bagi masyarakat atau wisatawan bahwa mereka telah berkunjung ke Yogyakarta.

Penataan simpang Tugu juga diperkuat dengan revitalisasi pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman sepanjang 630 meter yang juga dibiayai menggunakan dana keistimewaan dengan alokasi anggaran Rp11,2 miliar.

Di sepanjang pedestrian Jalan Jenderal Sudirman juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti charger telepon selular, tempat cuci tangan, dan kursi. Penyiraman taman di sepanjang trotoar juga dilakukan secara otomatis menggunakan aplikasi berbasis Android.

Selain penataan simpang Tugu dan trotoar Jalan Jenderal Sudirman, sejumlah pekerjaan fisik yang telah selesai dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta menggunakan dana keistimewaan adalah penataan trotoar Jalan KH Ahmad Dahlan dan penataan lantai empat Pasar Prawirotaman untuk kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif.

“Hasil dari penataan dan revitalisasi ini harus bisa dijaga bersama. Bollard yang dipasang mengelilingi Tugu bukan tempat untuk duduk apalagi tempat berdiri,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Wisatawan tetap diperbolehkan berfoto di dekat Tugu namun harus menjaga ikon Kota Yogyakarta tersebut yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang mengikuti kegiatan peresmian secara virtual dari Kantor Gubernur menyebut penataan simpang Tugu Yogyakarta akan semakin menegaskan kawasan sumbu filosofi di Yogyakarta yaitu dari Tugu, Keraton Yogyakarta, hingga Panggung Krapyak.

“Penataan ini juga akan memperkuat konsep usulan Yogyakarta sebagai Kota Filosofi ke UNESCO,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024