Satgas COVID-19 Yogyakarta kembali ingatkan potensi penularan keluarga

id yogyakarta,penularan keluarga,klaster kantor

Satgas COVID-19 Yogyakarta kembali ingatkan potensi penularan keluarga

Ilustrasi - Wakil Wali Kota yang juga Ketua Satgas COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi saat menjalani vaksinasi COVID-19 di RS Pratama, 15 Januari 2021. (HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta kembali mengingatkan potensi penularan kasus di keluarga dan kantor atau tempat kerja yang masih harus tetap diwaspadai karena kasus serupa terus muncul.

“Kami mendapat catatan adanya kasus penularan dalam satu kerabat yang bekerja di sebuah toko kelontong di Yogyakarta. Tentunya, kasus ini kembali menjadi sebuah pembelajaran bahwa potensi penularan dari keluarga dan kantor atau tempat kerja masih saja ada,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Dalam satu kerabat tersebut, tercatat 39 anggota keluarga dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 dari total 54 anggota keluarga yang tersebar di delapan rumah berbeda.
 

Penanganan kasus dilakukan di empat puskesmas yang tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman. “Dari kasus tersebut, dua pasien dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

Meski demikian, lanjut Heroe, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif sudah akan selesai menjalani proses isolasi pada Selasa (19/1), seluruhnya selesai isolasi pada Jumat (22/1).

“Penerapan protokol kesehatan di keluarga dan saat bekerja di luar rumah menjadi sangat penting dilakukan karena potensi penularan di keluarga juga sangat tinggi. Terkadang saat bertemu dengan keluarga justru mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.

Heroe berharap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta pengetatan kegiatan masyarakat dapat menurunkan penularan COVID-19.

“Dalam delapan hari terakhir, jumlah temuan kasus COVID-19 di Yogyakarta menunjukkan kecenderungan turun. Mudah-mudahan akan terus turun dan tidak lagi terjadi fluktuasi temuan kasus,” katanya.

Pada Senin (18/1), terdapat tambahan 18 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Yogyakarta, 61 pasien sembuh atau selesai isolasi mandiri, dan dua pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, ada 613 kasus aktif COVID-19 di Yogyakarta, 2.238 pasien sembuh atau selesai isolasi, dan 120 pasien meninggal dunia.

“Untuk pasien meninggal dunia, lebih banyak disebabkan memiliki penyakit penyerta, sehingga kasus menjadi berat. Komorbid yang diderita pasien seringkali menambah kerentanan penyakit, termasuk usia,” katanya seraya menyebut pasien meninggal dunia bukan disebabkan tidak memperoleh layanan kesehatan yang cepat.
 

Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini mengupayakan tambahan tempat tidur ICU untuk penanganan pasien COVID-19 dalam kondisi kritis, yaitu di RS Jogja dan RS Pratama.

Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024