New Delhi (ANTARA) - Para menteri dan pejabat pemerintah India, Selasa, mengikuti jejak Perdana Menteri Narendra Modi yang memilih vaksin COVID-19 buatan dalam negeri, yang disetujui tanpa data kemanjuran tahap akhir, ketimbang vaksin AstraZeneca.
Menteri kesehatan, menteri luar negeri dan menteri hukum serta gubernur negara bagian India meramaikan Twitter untuk menyatakan dukungan terhadap vaksin COVAXIN usai disuntikkan kepada perdana menteri pada Senin. Vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Bharat Biotech itu menuai banyak kritikan.
"Vaksin buatan India 100 persen aman," kata Menteri Kesehatan Harsh Vardhan usai menerima vaksin COVAXIN.
Tidak sedikit pejabat negara dan dokter yang menolak vaksin COVAXIN sebelum keampuhannya dapat dibuktikan.
Bharat Biotech mengatakan telah menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin COVID-19 dan hasilnya akan tersedia Maret ini.
Perusahaan itu mengaku bahwa dukungan Modi dan sejumlah menteri lainnya dapat menjadi contoh bagi warga India lainnya sekaligus mengurangi "keraguan terhadap vaksin". Pihaknya sedang berupaya untuk mengekspor vaksin COVAXIN ke sejumlah negara seperti Brazil dan Filipina.
Vaksin COVAXIN dan AstraZeneca mengantongi persetujuan regulator India pada Januari.
Pemerintah telah mendistribusikan total 50 juta dosis vaksin ke negara-negara bagian. Akan tetapi, baru 12 persen dari 12 juta orang yang telah divaksin COVAXIN, berdasarkan data pemerintah.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Pembangunan Tol Palembang-Betung tahun 2025 rampung
Jumat, 19 April 2024 7:47 Wib
Prabowo-Menlu China Wang Yi kerja sama pertahanan
Kamis, 18 April 2024 22:12 Wib
Pemerintah Indonesia menjaga investasi dampak konflik Iran-Israel
Rabu, 17 April 2024 6:19 Wib
WWF ke-10 bentuk "center of excellence" di DI. Yogyakarta
Rabu, 17 April 2024 6:13 Wib
2.086 hektare tanah IKN masih bermasalah
Selasa, 16 April 2024 14:22 Wib
Presiden Jokowi menyatakan sikap deeskalasi RI menghadapi konflik Timur Tengah
Selasa, 16 April 2024 12:44 Wib
15 Mei 2024, PM Singapura Lee Hsien Loong undurkan diri
Senin, 15 April 2024 22:39 Wib
Israel siap hadapi serangan langsung Iran
Minggu, 14 April 2024 17:16 Wib