Yogyakarta (ANTARA) - PT Equnix Business Solutions (Equnix) konsisten mengembangkan ekosistem Open Source di semua lini penting di Indonesia, dari hulu hingga hilir.
Sejalan dengan visinya sejak 14 tahun lalu dalam membangun ekosistem Open Source di Indonesia, Equnix konsisten memberikan solusi teknologi informasi berbasis Open Source dan ikut serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Sejak berdiri, perusahaan pioneer anak bangsa ini selalu hadir dengan semangat melayani negeri, serta mengemban misi menjadikan korporasi di Indonesia mandiri TI, lepas dari hegemoni asing.
"Selama 14 tahun berdiri, kita sudah menyelamatkan lebih dari Rp500 miliar devisa negara," kata CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang pada webinar bertajuk "Open Source Making A Difference in Business Innovation In This Pandemic".
Khusus untuk peningkatan kemampuan manusia, di masa sebelum pandemi giat melakukan kampanye Open Source goes to Campus ke berbagai kampus negeri dan swasta di Indonesia, namun sejak masa pandemi Equnix setiap minggu secara rutin mengadakan webinar edukasi TI pada umumnya dan Open Source pada khususnya.
"Sumber daya manusia yang melimpah adalah modal dasar kemajuan teknologi informasi Indonesia, dan kita tidak boleh tertinggal jauh dari negara lain dalam mengembangkan SDM itu. Harapannya, dengan edukasi rutin itu, teknologi informasi Indonesia bisa melompat ke jenjang yang lebih tinggi, terutama dalam hal inovasi berbasis Open Source," katanya.
Open Source adalah masa depan karena juga menawarkan kebebasan dalam mengadopsi teknologi selain efisiensi. Saat pandemi sedang menghantam dengan kuat, banyak perusahaan beralih ke Open Source yang ternyata bisa berjalan dengan mulus karena luwes dalam menghadapi tuntutan perubahan teknologi sedrastis apapun.
Pada perayaan ulang tahun ke-14 ini, Equnix yang telah banyak dipercaya sebagai pemberi solusi TI bagi pemerintah dan swasta menyatakan akan terus menjaga komitmen memajukan TI Indonesia melalui produk dan edukasi kepada semua kalangan.
"Pada kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan solusi TI berbasis Open Source kepada kami. Kami dengan sekuat tenaga akan terus berusaha memberikan layanan terbaik sekaligus memajukan dunia TI Indonesia demi mencapai cita-cita kita bersama," ujar Julyanto.
Inovasi di bidang infrastruktur TI menjadi kunci yang akan membawa pemerintah maupun perusahaan bertransformasi menjadi lebih kuat dan mampu bersaing di segala zaman. Pada masa penuh tantangan ini, Open Source bisa menjadi "game changer" karena menawarkan efisiensi dan kemandirian.
Perbankan yang butuh keamanan data tingkat tinggi hingga startup yang perlu kemudahan dan efisiensi telah memanfaatkan Open Source sejak lama. Jadi tak ada salahnya jika di masa sulit ini pelaku usaha kecil dan menengah juga memanfaatkannya agar bisa segera masuk ke dunia digital guna memperluas pasar sesuai arahan pemerintah.
Dengan memanfaatkan keunggulan dari Open Source, yang mampu terhindar dari pembelian lisensi software berbayar yang mahal, Open Source memberikan potensi layanan yang jauh lebih baik lagi karena penggunaannya secara terbuka, tidak ada vendor-lock-in, dukungan mumpuni dari penyedia layanan yang terpercaya, membebaskan pengguna dari ketergantungan vendor asing.
Adopsi Open Source sebagai bagian dari inovasi atau terobosan untuk efisiensi perusahaan merupakan hal yang tidak terelakkan, terlebih dalam masa sekarang ini.
"Tidak hanya memberikan penghematan biaya, namun juga memberikan kontrol sepenuhnya kepada pengguna, menghilangkan ketergantungan dan membebaskan kita untuk memilih dan memperlakukan sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak ada lagi potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh bug yang tidak dapat diperbaiki secara mandiri," katanya.
"Dengan menggunakan software dan solusi berbasiskan Open Source maka akan menghasilkan kemandirian, kemerdekaan, dan kedaulatan kita sebagai pengguna akhir, terlepas dari ketergantungan pada penyedia asing," kata dia.
Webinar tersebut menghadirkan pembicara akademisi dan peneliti Universitas Bielefeld Jerman I Made Wiryana, CEO Biznet Gio Nusantara Dondy Bappedyanto, dan Presdir PT Nawala Indonesia sekaligus Sekjen Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) Muhammad Irwin Day.