Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta para Bintara Pembina Desa (Babinsa) melakukan "tracing" untuk warga yang terkonfirmasi terkena virus COVID-19.
"Jika ada kasus terkonfirmasi segera lakukan tracing. Terutama mereka yang kontak erat, lalu laksanakan prosedur sesuai dengan kondisinya," ucap Panglima TNI saat mengecek kemampuan prajurit yang bertugas menggunakan Aplikasi Silacak di Gedung BSCC Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.
Menurut Marsekal Hadi, apabila kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi Silacak dan langsung terhubung ke pusat sehingga data tracing dapat langsung dipantau. Tracing tidak hanya menemukan kontak erat tetapi juga memantau isolasi mandiri kontak erat.
Perintah Panglima TNI langsung disambut dengan "siap" oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Menurut Panglima TNI, Aplikasi Silacak dan Inarisk ini memudahkan pelacakan yang dilakukan bidan desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas yang bertugas sebagai tracer.
"Aplikasi ini memudahkan pelacakan yang dulunya tercatat secara manual. Karena daerah penyebaran COVID-19 sangat luas, maka pelacakan menggunakan pendekatan kepada kontak erat pertama," ujarnya dalam siaran persnya.
Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga melakukan peninjauan Serbuan Vaksinasi dan Penyerahan Bansos
Kegiatan diawali dengan meninjau vaksinas, dengan target 3.600 orang yang terdiri atas masyarakat umum, pelayan publik, komunitas usaha, tokoh agama, tokoh adat, disabilitas, dan tokoh pemuda.
Jumlah vaksinator 150 orang yang terdiri atas vaksinator TNI 50 orang, vaksinator Polri 50 orang, dan vaksinator Dinkes 50 orang.
Dalam kegiatan itu, Panglima TNI dan Kapolri menyerahkan secara simbolis paket bansos berjumlah 1.120 paket yang akan diantar oleh Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga, dan Bhabinkamtibmas kepada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Berita Lainnya
Ditangkap, pengendara arogan berpelat dinas TNI palsu
Rabu, 17 April 2024 9:30 Wib
Atasi OPM, pemerintah perlu ubah keputusan politik negara
Rabu, 17 April 2024 5:25 Wib
TNI-Polri diminta tindak tegas OPM di Papua
Selasa, 16 April 2024 12:24 Wib
Bentrok TNI-Polri di Sorong, Papua Barat, harus diusut transparan
Senin, 15 April 2024 18:07 Wib
TNI dan Polri minta maaf masyarakat terkait bentrok di Sorong
Senin, 15 April 2024 14:00 Wib
Bentrok anggota TNI-oknum Brimob Polda Papua Barat Daya sudah damai
Senin, 15 April 2024 5:28 Wib
Masyarakat jangan terprovokasi usai bentrok TNI AL-Brimob
Senin, 15 April 2024 0:17 Wib
Oknum TNI AL dan Brimob bentrok, Polda menyelidiki
Minggu, 14 April 2024 21:02 Wib