Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo akan lakukan surveilans tahap kedua

id survilans,vaksinasi anak,Kulon Progo,COVID-19

Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo akan lakukan surveilans tahap kedua

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun di Kabupaten Kulon Progo. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo akan melakukan surveilans atau tes usap acak tahap kedua bagi siswa dan tenaga pengajar di wilayah ini untuk memastikan pembelajaran tatap muka benar-benar aman dari penyebaran COVID-19.

"Rencananya, surveilans akan dilaksanakan setelah vaksinasi anak selesai. Untuk itu, kami juga akan segera melanjutkan vaksinasi COVID-19 anak 6-11 tahun yang masih tersisa sekitar 30 persen. Kami juga akan melanjutkan vaksinasi lansia dan penyisiran warga yang belum divaksin," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kulon Progo merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DIY. Hingga Selasa (4/1), vaksinasi anak di Kulon Progo berdasarkan perhitungan KPC PEN telah mencapai 70,26 persen atau sudah 24.914 sasaran.

"Kegiatan vaksinasi anak itu, kami terkendala perihal pembagian wilayah untuk tenaga kesehatan. Untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun juga harus disesuaikan dengan kesiapan sekolah selaku penyelenggara kegiatan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan vaksinasi anak juga mendukung terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM). Di Kulon Progo tercatat 206 sekolah menyelenggarakan PTM 100 persen dari total 337 sekolah.

Untuk sekolah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen, Arif memastikan tiap sekolah sudah sesuai dengan regulasi yang ditentukan oleh pemerintah pusat. Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19.

"Untuk sekolah yang belum PTM 100 persen kami sampaikan ada kendala pada kapasitas ruang kelas yang belum memadai, karena harus disesuaikan dengan jarak aman antarsiswa sejauh satu meter," ucap dia.