Capaian produksi jagung di Gunung Kidul pada 2021 naik 31,7 persen

id jagung,Gunung Kidul

Capaian produksi jagung di Gunung Kidul pada 2021 naik 31,7 persen

Panen jagung di Gunung Kidul. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Capaian produksi jagung di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2021, mencapai 275.913 ton atau naik 31,7 persen dari target 209.501 ton pipil kering jagung.

"Produksi jagung pada 2021 di Gunung Kidul cukup bagus karena curah juga juga bagus. Sehingga produksi mengalami peningkatan yang signifikan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono di Gunung Kidul, Senin.

Menurut Raharjo, minat menanam jagung oleh warga Gunung Kidul semakin tinggi. Harga jual di tingkat petani pun juga menguntungkan, sehingga mereka tertarik membudidayakan komoditas pangan ini.

"Banyak jagung monokultur sekarang, ke depan kami akan menginisiasi perbenihan jagung hibrida," katanya.

Selain jagung, produksi padi pada 2021 juga tinggi, yakni 301.160,97 ton gabah kering giling. Namun capaiannya hanya 102,99 persen dari target yang ditetapkan. Kemudian, komoditas pangan unggulan Gunung Kidul lainnya adalah kedelai. Namun, capaian hasil panen di 2021 lalu jauh di bawah target.

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, hasil panen kedelai 2021 lalu mencapai 4.394,11 ton wose. Jumlah ini hanya mencapai 59 persen dari target yang ditetapkan sebelumnya.

Menurutnya, kurangnya minat petani menanam kedelai disebabkan kebutuhan kedelai sendiri lebih banyak disuplai dari luar negeri. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Gunung Kidul, namun juga secara nasional.

"Minat petani Gunung Kidul dalam menanam kedelai saat ini justru kurang," kata Raharjo.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meminta Dinas Pertanian dan Pangan melakukan optimalisasi lahan untuk tanaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

"Meski produksi tanaman pangan belum maksimal, kami minta dinas melakukan optimalisasi lahan," katanya.