Petrokimia Gresik dorong peningkatan partisipasi perempuan di level top management

id petrokimia gresik

Petrokimia Gresik dorong peningkatan partisipasi perempuan di level top management

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih (kiri) dan Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia (Persero) Tina T Kemala Intan dalam talkshow Srikandi BUMN bertajuk "Perempuan Berani Ambil Peran" (ANTARA/HO-PG)

Yogyakarta (ANTARA) - Petrokimia Gresik mendorong peningkatan partisipasi perempuan di level top management dengan memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi lebih dan dapat berkarir secara profesional.

"Hal itu sejalan dengan program Menteri BUMN Erick Thohir yang terus mendorong peningkatan peran perempuan di level top management perusahaan BUMN," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih dalam siaran pers yang diterima di Yogyakarta, Rabu.

Dalam talkshow Srikandi BUMN bertajuk "Perempuan Berani Ambil Peran" yang diselenggarakan secara virtual, Senin, Digna mengatakan untuk mewujudkannya, Petrokimia Gresik telah menjaring talenta-talenta karyawati yang dipersiapkan untuk mengisi jabatan top management.

"Keberadaan perempuan dalam top management dapat memberi perspektif yang berbeda. Itulah mengapa inklusivitas sangat penting dalam sebuah perusahaan, khususnya untuk posisi leader, agar dapat menciptakan sebuah keputusan maupun kebijakan yang sifatnya lebih menyeluruh atau holistik," katanya.

Direktur SDM, Tata Kelola, dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia (Persero) Tina T Kemala Intan yang juga merupakan Ketua Srikandi BUMN mengatakan bahwa berdasarkan sebuah penelitian, dalam dunia usaha yang memiliki keberagaman gender pada posisi direksi, kinerja perusahaan terbukti lebih meningkat dibanding yang tidak memiliki keberagaman gender pada posisi direksi.

"Oleh karena itu, Srikandi BUMN bersama Kementerian BUMN berupaya menciptakan dunia kerja yang nyaman bagi perempuan, khususnya di lingkup BUMN," katanya.

Menurut dia, Kementerian BUMN tahun lalu menargetkan direksi perempuan BUMN sebesar 15 persen dan tahun ini meningkat menjadi 20 persen. Kebijakan tersebut menjadi upaya agar perempuan yang menempati posisi top leader semakin banyak.

"Dari sisi kebijakan dan peluang sudah ada, sekarang tinggal bagaimana para perempuan di BUMN meningkatkan kompetensi dan 'skill' sehingga dapat meningkatkan karirnya secara profesional," ujarnya.

Dalam kegiatan itu juga diberikan penghargaan kepada tokoh perempuan penggerak yang memiliki kontribusi besar di bidangnya masing-masing, di antaranya Aeshnina Azzahra Aqilani sebagai Srikandi Penggerak Bidang Lingkungan, Farha Ciciek sebagai Srikandi Penggerak Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Mbah Masmundari (almh) yang mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement.