Sekolah di Kota Yogyakarta diizinkan gelar ekstrakurikuler dengan prokes

id sekolah,yogyakarta,ekstrakurikuler,diizinkan

Sekolah di Kota Yogyakarta diizinkan gelar ekstrakurikuler dengan prokes

Sejumlah murid Sekolah Dasar berlatih pertunjukan seni budaya di SDN 2 Alas Malang, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (5/2/2018). ANTARA/Budi Candra Setya/zk/18.

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta mulai mengizinkan sekolah untuk kembali menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang sudah 100 persen kapasitas.

“Karena kasus COVID-19 juga mulai turun baik di Kota Yogyakarta maupun di DIY, maka mulai pekan ini kegiatan ekstrakurikuler bisa diselenggarakan kembali,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Selasa.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta tetap memberikan rambu-rambu penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler, terutama terkait dengan kepatuhan penerapan protokol kesehatan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang digelar, lanjut Budhi, juga masih terbatas karena saat ini masih Bulan Puasa.

“Misalnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga juga masih terbatas. Tetapi intinya sudah diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya.

Pemberian izin penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah diharapkan dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali kembali sisi kreativitas mereka di luar kegiatan akademik.

“Selama pandemi hampir semua kegiatan sekolah dilakukan secara daring dan saat ini sudah diizinkan kembali untuk kegiatan ekstrakurikuler. Saya kira, siswa pun akan merasa senang,” katanya.

Selama Bulan Puasa, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga juga menyesuaikan kembali jam pembelajaran.

“Saat ini, jam pembelajaran sudah kembali normal seperti saat Bulan Puasa dalam kondisi sebelum pandemi,” katanya.

Kepala SMP Negeri 8 Yogyakarta Retna Wuryaningsih mengatakan pihaknya sudah menyelenggarakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, karawitan, dan agama.

“Kegiatan tersebut sudah diizinkan karena kami menilai interaksi antarsiswa bisa dikelola dengan baik,” katanya.

Dalam kegiatan Pramuka, tidak semua jenis kegiatan sudah diizinkan dilakukan.

“Masih dibatasi yang sekiranya minim interaksi. Misalnya latihan morse,” katanya.

Meskipun sudah kembali digelar, pelaksanaan ekstrakurikuler belum dijalankan dalam jadwal penuh.

“Masih belum rutin tetapi sudah digelar. Kami menyesuaikan aturan dari pemerintah,” katanya.

Retna meminta guru dan siswa untuk tetap menjalan protokol kesehatan supaya meminimalkan potensi penularan COVID-19 di sekolah.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024