64 petugas dikerahkan untuk memantau kawasan pantai selatan Gunung Kidul

id pantai gunung kidul,banjir rob gunung kidul,dampak gelombang tinggi

64 petugas dikerahkan untuk memantau kawasan pantai selatan Gunung Kidul

Petugas SAR Satlinmas Baron dikerahkan untuk mengawasi wisatawan yang mengunjungi kawasan pantai selatan Gunung Kidul. (ANTARA/HO-SAR Satlinmas Baron)

Gunung Kidul (ANTARA) - Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Baron, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengerahkan 64 petugas untuk memantau kawasan pantai selatan guna mengantisipasi dampak gelombang tinggi dan banjir rob.

"Kondisi di beberapa titik di bawah pengawasan SAR Satlinmas Baron hari ini terpantau ada kenaikan gelombang yang signifikan antara dua sampai lima meter. Untuk itu, kami menerjunkan personel lengkap untuk mengamankan wisatawan yang ada di bibir pantai," kata Sekretaris Tim SAR Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Baron Surisdiyanto di Gunung Kidul, Minggu.

Dia mengimbau wisatawan untuk tidak mandi atau bermain air di bibir pantai karena gelombang tinggi bisa datang dan membahayakan keselamatan mereka.

Menurut dia, sampai siang ini ada enam wisatawan yang terseret ombak saat beraktivitas di pantai. Mereka semua selamat karena petugas SAR bergerak cepat melakukan upaya penyelamatan.

"Mohon untuk semua wisatawan agar selalu berhati-hati dan taati imbauan petugas," katanya.

Ia mengatakan bahwa puncak banjir rob di kawasan pantai selatan diperkirakan terjadi hari ini, karenanya petugas menganjurkan wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut untuk berhati-hati dan waspada.

Menurut dia, banjir rob telah menyebabkan gazebo-gazebo di tepi Pantai Ngandong tergenang.

"Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dan kerugian dari pelaku usaha pariwisata. Kita berharap semoga banjir rob ini tidak menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi pelaku usaha pariwisata," katanya.

Pengunjung Pantai Drini, Agus, tidak tahu kalau gelombang tinggi sedang menghampiri pantai selatan, tetapi memilih untuk tidak bermain air di pantai.

"Kami tidak bermain air, kami hanya duduk menikmati keindahan pantai pasir putih yang dihantam deburan ombak yang tinggi," kata Agus.