Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan saat ini terdapat 143 kasus COVID-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia yang terdeteksi melalui metode whole genome sequencing.
"Saat ini sudah ada BA4 maupun BA5 sebanyak 143 kasus," kata Syahril dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 subvarian baru ini di tengah kembali meningkatnya kasus COVID-19.
"Berkaitan dengan naiknya kasus saat ini, harus menjadi kewaspadaan bagi kita semua karena adanya subvarian baru, BA4 maupun BA5," katanya.
Pihaknya mengatakan hingga saat ini jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit maupun kasus kematian pasien COVID-19 masih rendah karena kebanyakan pasien tidak mengalami gejala berat.
Berita Lainnya
Bunda PAUD kawal transisi bahagia ke SD
Rabu, 8 November 2023 6:21 Wib
Indonesia-Singapura kerja sama pendidikan-ristek
Rabu, 19 Oktober 2022 6:43 Wib
Kemenkes: Kasus konfirmasi cacar monyet pertama dari Jakarta
Sabtu, 20 Agustus 2022 19:02 Wib
Guru honorer apresiasi aturan terbaru Permenpan RB
Sabtu, 4 Juni 2022 18:04 Wib
8.105 guru ikuti Program Guru Penggerak
Rabu, 18 Mei 2022 19:17 Wib
Kemendikbudristek menyelenggarakan program pembelajaran untuk guru PAUD
Sabtu, 8 Mei 2021 23:35 Wib
Kemendikbud mendorong pemda ajukan formasi guru PPPK
Kamis, 26 November 2020 17:01 Wib
Kemendikbud: Guru honorer yang ikut seleksi PPPK maksimal berusia 59 tahun
Kamis, 26 November 2020 17:00 Wib