SMA di Aceh juara nasional lomba PJAS Aman
Banda Aceh (ANTARA) - SMA Negeri 1 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang berhasil menjadi juara pertama lomba sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman, untuk kategori sekolah menengah atas atau SMA.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kejuruan Muda Muhammad, Kamis (15/9), mengatakan keberhasilan mereka menjuarai ajang nasional itu berkat kerja keras bersama semua warga sekolah dalam mengimplementasikan PJAS Aman di lingkungan sekolah.
“Ini merupakan momen spesial. Ini berkat peran guru, tim keamanan pangan sekolah, siswa, orang tua siswa dan para penjaja kantin dalam implementasi PJAS Aman di lingkungan sekolah,” katanya dalam keterangan diterima di Banda Aceh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menggelar lomba PJAS Aman 2021 pada tahun ini. Tujuannya untuk mendorong peran aktif komunitas sekolah dalam mewujudkan keamanan pangan bagi siswa.
SMAN 1 Kejuruan Muda Aceh Tamiang berhasil menjadi pemenang setelah melalui proses seleksi proposal profil sekolah yang dikirim oleh Balai BPOM di Banda Aceh, kemudian mengikuti tahap wawancara dan verifikasi lapangan.
Penilaian lomba itu dilakukan juri perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama dan BPOM RI.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kejuruan Muda Muhammad, Kamis (15/9), mengatakan keberhasilan mereka menjuarai ajang nasional itu berkat kerja keras bersama semua warga sekolah dalam mengimplementasikan PJAS Aman di lingkungan sekolah.
“Ini merupakan momen spesial. Ini berkat peran guru, tim keamanan pangan sekolah, siswa, orang tua siswa dan para penjaja kantin dalam implementasi PJAS Aman di lingkungan sekolah,” katanya dalam keterangan diterima di Banda Aceh.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menggelar lomba PJAS Aman 2021 pada tahun ini. Tujuannya untuk mendorong peran aktif komunitas sekolah dalam mewujudkan keamanan pangan bagi siswa.
SMAN 1 Kejuruan Muda Aceh Tamiang berhasil menjadi pemenang setelah melalui proses seleksi proposal profil sekolah yang dikirim oleh Balai BPOM di Banda Aceh, kemudian mengikuti tahap wawancara dan verifikasi lapangan.
Penilaian lomba itu dilakukan juri perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama dan BPOM RI.