Sleman (ANTARA) - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman Nomor urut 1 Kustini Sri Purnomo - Sukamto (Kusuka) mengusung program "Sekolah Perempuan" sebagai gagasan untuk mengatasi ketimpangan gender dalam pembangunan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Sukamto usai mengikuti Debat Publik Putaran Kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman di TVRI Yogyakarta, Minggu (3/11).
"Kabupaten Sleman ke depan harus lebih adil dan Makmur terutama untuk para perempuan. Ketimpangan gender kuncinya dengan memberikan program sekolah perempuan," ungkap Sukamto di Sleman, Selasa, dalam rilisnya.
Sukamto menjelaskan program "Sekolah Perempuan" ini menjadi solusi jangka pendek dan bisa dilakukan pada 100 hari kerja pertama.
Program ini sebagai bentuk evaluasi atas masih munculnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang hampir 80 persen diantaranya perempuan menjadi korban.
"Sekolah perempuan ini tidak hanya untuk edukasi dan pendampingan kita untuk menekan kasus kekerasan pada perempuan, tapi juga dapat menaikkan ekonomi keluarga," kata Sukamto.
"Menaikkan ekonomi ini dengan melakukan pemberdayaan. Tujuannya untuk kemandirian perempuan terutama yang sudah berkeluarga agar bisa menaikkan ekonomi keluarga," sambung Sukamto.
Lebih lanjut, Sukamto menekankan pentingnya pendidikan sebagai solusi untuk mengatasi ketimpangan gender.
Sukamto menilai "Sekolah Perempuan" ini menjadi solusi konkrit untuk melengkapi berbagai program yang telah dilakukan Kustini untuk menaikkan peran perempuan pada periode sebelumnya.
"Kebijakan dan program bu Kustini kemarin sudah sangat baik. Partisipasi perempuan dalam ruang publik meningkat. Ini akan kita kuatkan lagi lewat "Sekolah Perempuan" agar semakin banyak perempuan yang terdidik," pungkas Sukamto.