Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Anggota DPR RI Mohammad Saleh menilai pentingnya penerapan moderasi beragama di Tanah Air dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama.
"Kita harus kembali kepada nilai-nilai luhur Pancasila, di mana di situ orang harus toleransi, boleh mengakui kebenaran kita tetapi jangan menyalahkan orang lain itu prinsipnya," kata di usai menjadi pembicara dalam kegiatan ngobrol pendidikan Islam yang diselenggarakan Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag Rejang Lebong di Rejang Lebong, Sabtu (17/9).
Dia menjelaskan moderasi beragama ini harus dipahami guna mencegah timbulnya intoleransi.
Oleh karena itu, dalam kegiatan tersebut mengundang narasumber yang kompeten di bidang ini supaya tidak timbul miskomunikasi.
"Jika narasumbernya tidak berkompeten nantinya bisa terjadi mispersepsi, kami memandang moderasi umat beragama ini sangat penting," kata Mohammad Saleh yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu itu.
Menurut dia, kalangan umat Muslim dalam menegakkan moderasi dan toleransi ini tanpa harus meninggalkan akidah dan tidak boleh menyalahkan orang lain, menjelek-jelekan orang lain.
Kepala Satgaswil Bengkulu Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol Imam Subandi usai kegiatan menyatakan mendukung kegiatan yang dilaksanakan Komisi VIII DPR RI bersama Kemenag Rejang Lebong ini dalam upaya memerangi radikalisme di wilayah itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota parlemen menilai pentingnya penerapan moderasi beragama
Berita Lainnya
Kemenparekraf edukasi kemampuan berbicara pelaku wisata
Kamis, 25 April 2024 6:46 Wib
Batu tulis berlapis disurvei UI-Balai Pelestarian Kebudayaan
Senin, 4 Maret 2024 5:01 Wib
Sejumlah kecamatan rawan tanah longsor
Senin, 4 Maret 2024 4:36 Wib
14 PKBM didik warga putus sekolah
Senin, 26 Februari 2024 6:07 Wib
Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, diguncang gempa
Jumat, 9 Februari 2024 4:29 Wib
16 sekolah peroleh DAK bidang pendidikan Rp19 miliar
Minggu, 4 Februari 2024 5:31 Wib
Penyakit DBD merebak, masyarakat diminta waspada
Jumat, 19 Januari 2024 4:03 Wib
Miris, guru diketapel hingga buta, pelaku dibui 13 tahun
Rabu, 17 Januari 2024 18:11 Wib