Jakarta (ANTARA) - Badan sepak bola dunia, FIFA, menolak permohonan skuad Piala Dunia Denmark untuk mengenakan kaus bertema pro hak asasi manusia saat latihan, umum federasi sepak bola Denmark (DBU) pada Kamis.
FIFA menolak permintaan Denmark agar dibolehkan memakai kaus bertuliskan "Hak Asasi Manusia untuk Semua", kata juru bicara DBU kepada AFP.
DBU membantah itu pesan politik tetapi akan mematuhi keputusan FIFA untuk menghindari denda dan sanksi, kata mereka.
Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya terkait perlakuan terhadap pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia serta hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Sejak lama memusuhi penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar, federasi Denmark ingin menjadi yang terdepan dalam membela hak asasi manusia selama turnamen yang dimulai pada 20 November itu.
"Kami telah mengirimkan permintaan kepada FIFA, tetapi tanggapannya negatif. Kami menyesali, tetapi kami harus memperhitungkannya," kata direktur DBU Jakob Jensen kepada Ritzau.
DBU sebelumnya mengumumkan bahwa kaus pelatihan akan menampilkan "pesan kritis", dengan dua sponsor -Danske Spil dan bank Arbejdernes Landsbank- setuju mengganti logo mereka.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FIFA tolak permohonan izin Denmark pakai kaus pro-HAM saat latihan
Berita Lainnya
Negara Barat minta pasokan senjata ke Israel dikurangi
Rabu, 1 Mei 2024 20:28 Wib
UNESCO menjadikan Wakatobi, Sultra, contoh cagar biosfer dunia
Rabu, 1 Mei 2024 19:36 Wib
Investasi emas aman di tengah ketidakpastian ekonomi dunia
Senin, 29 April 2024 5:12 Wib
Pengelola enam warisan dunia di Indonesia sepakati bentuk wadah bersama
Minggu, 28 April 2024 20:02 Wib
Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia, dimakamkan di Yogyakarta
Sabtu, 27 April 2024 10:27 Wib
Anggota Polresta Manado, Sulut, meninggal dunia, ada luka di kepala
Sabtu, 27 April 2024 9:59 Wib
Haedar sebut timnas U-23 mewakili asa Indonesia Emas di dunia olahraga
Jumat, 26 April 2024 13:26 Wib
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib