Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda menyambut baik dan mengapresiasi diterbitkannya buku putih Central Bank Digital Currency (CBDC) Digital Rupiah yang menandakan kemajuan besar dalam pendekatan penerbitan CBDC di Indonesia.
"Perkembangan CBDC bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan. Cepat atau lambat Indonesia harus mengarah ke sana. Jika CBDC dirancang dengan hati-hati, berpotensi menawarkan lebih banyak ketahanan, lebih aman, ketersediaan lebih besar, dan biaya lebih rendah," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Pria yang akrab disapa Manda itu berharap buku putih yang diluncurkan Bank Indonesia tersebut menjadi langkah baik untuk mengeksplorasi desain CBDC yang tepat untuk Indonesia ke depan dan hubungannya dengan perdagangan aset kripto, serta pengembangan adopsi blockchain.
Manda menyampaikan bahwa dijelaskan buku putih Digital Rupiah itu didesain untuk dilengkapi dengan berbagai jenis penggunaan (use cases), baik di ekosistem wholesale maupun ritel.
Digital Rupiah akan menjadi aset settlement untuk berbagai jenis transaksi di pasar barang dan jasa maupun pasar keuangan, baik yang berada di ekosistem tradisional maupun ekosistem digital, seperti ekosistem Web3 termasuk di dalamnya decentralized finance (DeFi) dan metaverse.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Asosiasi sebut buku putih Digital Rupiah kemajuan besar untuk CBDC