"West Lagoon" Desa Wisata Mlangi mulai bangkit sambut wisatawan

id Destinasi West Lagoon ,Desa wisata Mlangi ,Dinas Pariwisata Sleman ,Wisata Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

"West Lagoon" Desa Wisata Mlangi mulai bangkit sambut wisatawan

Wisata river tubing di West Lagoon Desa Wisata Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman. ANTARA/HO-Dinas Pariwisata Sleman

Sleman (ANTARA) - Destinasi "West Lagoon" di Desa Wisata Mlangi, Kelurahan Nogotirto, Kapanewon (Kecamatan) Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bangkit dan menata diri menyambut kunjungan wisatawan setelah sempat tidak beroperasi akibat pandemi COVID-19.

"Di Desa Wisata Mlangi yang berbatasan dengan Sungai Bedog saat sebelum pandemi terdapat sebuah destinasi bernama 'West Lagoon' yang pernah viral di masa lalu," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Wasita di Sleman, Senin.

Menurut dia, akibat pandemi COVID-19 destinasi "West Lagoon" mengalami surut sebagaimana destinasi-destinasi yang lain di berbagai wilayah.

Baca juga: Desa wisata di Sleman diminta bersiap sambut liburan akhir tahun

"Kini saat pandemi sudah mulai mereda, pengelola Desa Wisata Mlangi mulai berbenah dan bertekad untuk mulai kembali aktivitas pelayanan desa wisata dengan memadukan antara potensi wisata alam dan budaya," katanya.

Ia mengatakan, secara umum potensi tersebut meliputi river tubing, kayak adventure, camping ground, wisata edukasi, wisata budaya, wisata religi, outbound/outing class serta kuliner.

"Pembukaan kembali destinasi ini tetap berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah," katanya.

Wasita mengatakan, Desa Wisata Mlangi merupakan sebuah desa wisata yang tersohor dengan potensi wisata religi Masjid Pathok Negoro serta memiliki cukup banyak pondok pesantren. Tidak heran jika kemudian wilayah ini disebut sebagai "kampung santri".

"Berbagai potensi ekonomi kreatif pun banyak dihasilkan dari desa wisata ini yang kemudian dijual diberbagai lokasi wisata lain, bahkan termasuk juga sebagai penyetor berbagai komoditas atau produk UMKM yang dijual di kawasan Malioboro Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, pada Sabtu, 3 November 2022, pengelola Desa Wisata Mlangi mulai membuka lagi aktivitas pelayanan yang ditandai dengan pemotongan tumpeng.

Koordinator operasional Wisata Mlangi Mugihadi mengatakan pihaknya menawarkan 15 paket wisata yang akan dijual, yaitu meliputi river tubing, kayak, wisata edukasi bambu, wisata edukasi perikanan, dan wisata edukasi ekonomi kreatif.

"Ada juga wisata edukasi cooking class, wisata edukasi kaligrafi, wisata edukasi morfologi Sungai Bedog, wisata edukasi mengenal dunia pondok, wisata edukasi belajar Bahasa Arab, wisata edukasi belajar kitab kuning, wisata sejarah Masjid Pathok Negoro dan Kyai Nuriman, wisata budaya Kojan Mlangi, camping, dan permainan outbond," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengharapkan pihak pengelola lebih mengedepankan kualitas pelayanan kepada wisatawan sehingga diharapkan para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Mangi merasa puas dan berkeinginan untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang.

"Selain itu juga diharapkan paket layanan yang memanfaatkan aliran Sungai Bedog yaitu river tubing dan kayak benar-benar diperhatikan dan diutamakan aspek keamanannya, mengingat berkaitan dengan cuaca pada musim hujan," katanya.

Baca juga: Dispar Yogyakarta dorong kampung wisata miliki event rutin berkelanjutan
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024