Sebanyak 501 peserta ikuti Barata ke XXXVII Pramuka Kwartir Cabang Sleman

id Barata XXXVII Sleman ,Pramuka Kwarcab Sleman ,Gerakan Pramuka ,Bupati Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Sebanyak 501 peserta ikuti Barata ke XXXVII Pramuka Kwartir Cabang Sleman

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melepas keberangkatan Barata XXXVII Pramuka Kwartir Cabang Sleman di Lapangan Pemda Sleman, Rabu (28/12/22). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Sleman (ANTARA) - Sebanyak 501 peserta mengikuti kegiatan Pengembaraan Akhir Tahun (Barata) ke XXXVII Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Bupati Kustini Sri Purnomo membuka kegiatan dengan simbolis dengan pemukulan gong dan melepas keberangkatan Barata ke XXXVII di Lapangan Pemda Sleman.

Ketua Sangga Kerja Sadewa mengatakan Barata XXXVII merupakan ajang persaudaraan bakti Pramuka Penegak dan Pandega di Kwartir Cabang Sleman.

Baca juga: Pramuka diminta andil tangani bencana

Agenda tahunan tersebut dihadirkan dalam bentuk kegiatan aktif seperti, pentas seni, cerdas cermat Pramuka, cipta dan baca geguritan, resensi buku, hingga pembuatan video kreatif.

"Dengan mengusung tema 'Boyong Kaprajan', Barata XXXVII dilaksanakan dari 28 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023, dan diikuti oleh 501 orang peserta Pramuka Penegak," katanya.

Ia mengatakan, Barata XXXVII akan menempuh perjalanan sejauh 55 kilometer, dengan start pada 28 Desember 2022 di Lapangan Pemda Sleman menuju Lapangan Jlegongan, Tempel (SMKN 1 Tempel).

Kemudian dilanjutkan pada 29 Desember 2022 dari Lapangan Jlegongan ke Lapangan Tawangharjo, Pakem (Balai Desa Purwobinangun), dan pada 30 Desember 2022 dari Lapangan Tawangharjo menuju Lapangan Pojok, Pakem (Balai Desa Harjobinangun.

"Pada hari terakhir 31 Desember 2022, peserta Barata melanjutkan perjalanan dari Lapangan Pojok dan kembali ke Lapangan Pemda Sleman," katanya.

Ia mengatakan, rute Barata tahun ini melalui bekas Kantor Pemerintahan Kabupaten Sleman dan lokasi gerilya Bupati Sleman saat masa revolusi fisik 1945.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebut Barata XXXVII menjadi media untuk memupuk rasa nasionalisme dan kreativitas diri. Di samping itu, gerakan Pramuka juga dibentuk untuk mendidik kaum muda Indonesia agar berwatak dan berkepribadian luhur, serta memiliki jiwa bela negara.

"Terlebih Barata tahun ini mengambil rute 'Boyong Kaprajan' Kabupaten Sleman, saya harap dalam perjalanannya nanti para peserta dapat menggali dan mengenal sejarah Kabupaten Sleman," katanya.

Kustini turut menyampaikan pesan kepada pelatih dan pembina, agar memberikan pelatihan dan pembinaan jiwa patriotisme, serta cinta tanah air, salah satunya diwujudkan dengan cinta budaya daerah.*

Baca juga: Pramuka harus ikuti perkembangan zaman

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024