Film "Teluh Darah" sarat teror mengerikan

id teluh darah,serial disney plus,serial horor,Kimo Stamboel

Film "Teluh Darah" sarat teror mengerikan

Adegan dalam serial "Teluh Darah". (ANTARA/HO-Disney+ Hotstar)

Jakarta (ANTARA) - Serial "Teluh Darah" menawarkan teror lewat adegan mistis dan mencekam sambil mengajak penonton untuk menebak siapa dalang di balik teror yang dialami oleh keluarga Wulan dan Esa.

Namun di balik itu semua, pembuatan "Teluh Darah" menyimpan beberapa fakta menarik selama proses syuting. Hal ini diungkapkan oleh sutradara Kimo Stamboel. Berikut rangkuman fakta menarik "Teluh Darah", sebagaimana dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta pada Kamis.

Syuting dengan belatung asli
Menurut Kimo, belatung asli digunakan saat syuting bersama para pemain untuk sejumlah adegan teror teluh. Meski begitu, ujar Kimo, para aktor justru berani dan santai untuk berakting dengan melihat langsung belatung asli.



Melibatkan spiritual consultant untuk hadirkan teror yang nyata
Sutradara bekerja sama dengan spiritual consultant untuk menghadirkan cerita teror teluh sehingga serial memang menyajikan kisah horor yang pernah terjadi.


Pemain lakukan latihan khusus fisik dan bahasa Osing
Para pemeran termasuk Mikha Tambayong, Deva Mahenra, dan Justin Adiwinata melakukan latihan khusus untuk membawakan adegan-adegan fisik.


Walaupun cerita horor, suasana syuting terasa menyenangkan
Cerita yang disajikan "Teluh Darah" terkesan menakutkan, berat, dan sangat serius. Namun, Kimo mengakui bahwa di sela-sela proses syuting justru menyenangkan, seru, dan banyak canda tawa.


Adegan terfavorit dan tersulit menurut Kimo
Serial yang terdiri dari 10 episode ini juga meninggalkan kesan bagi Kimo, terutama untuk adegan terfavorit dan tersulit. Menurut dia, adegan favoritnya yaitu saat keluarga Wulan makan malam bersama karena bisa menampilkan kehangatan keluarga dengan indah dan natural.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Fakta menarik serial "Teluh Darah" menurut sutradara Kimo Stamboel
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024