Yogyakarta (ANTARA) - Sekitar 400 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memenuhi Auditorium Magister Manajemen UGM Yogyakarta untuk menghadiri kuliah umum dalam program BCA Berbagi Ilmu bertema "Survival Leadership, Now Normal People First”." yang diberikan secara tatap muka oleh Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono, Senin (15/5).
Program BCA Berbagi Ilmu meneruskan rangkaian kegiatannya ke sejumlah kota termasuk di Yogyakarta. Kini giliran mahasiswa UGM yang berkesempatan mendapatkan bekal ilmu dari kuliah umum yang dibawakan oleh jajaran direksi PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Berbekal semangat #GenerasiPastiBisa, BCA Berbagi Ilmu adalah bentuk komitmen BCA untuk mendukung Indonesia mengejar Sustainable Development Goals (SDGs). Tak hanya itu, program ini juga untuk membantu mewujudkan pemerataan pendidikan serta literasi keuangan di kalangan generasi muda yang akan berada pada masa puncak Bonus Demografi pada 2030.
Armand W Hartono mengatakan survivability adalah kemampuan beradaptasi. Pemimpin harus cepat beradaptasi karena semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak.
"Kalau pemimpinnya tidak mau berubah ya percuma. Jangan takut dengan kompetisi, karena kompetisi akan meningkatkan kompetensi untuk anda dapat survive," katanya.
Menurut dia, era modern ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan tantangan yang terus menerus berubah. Untuk menghadapi tantangan tersebut, tentunya diperlukan strategi dan keterampilan kepemimpinan agar tetap relevan dan berhasil menghadapi era yang penuh dengan perubahan ini.
Armand pun membeberkan cara BCA untuk survive di tengah banyaknya perubahan, di antaranya dengan terus mendengar feedback dari nasabah.
"Memang untuk survive, pengalaman kami adalah dengan mendengarkan nasabah dan tim kami. Berbagai inovasi datang karena kami mendapatkan feedback dari nasabah yang mendorong kami untuk terus berinovasi demi menjawab kebutuhan nasabah. Tentunya dengan merangkum dan mendengarkan dapat menjadi cara tidak hanya untuk BCA survive, tapi seluruh manusia untuk survive," katanya.
Program BCA Berbagi Ilmu dimulai bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei di Universitas Indonesia (UI) dan dilanjutkan di Universitas Sumatera Utara (USU) dan UGM.
Selain di UI, USU, dan UGM rangkaian kuliah umum ini akan turut hadir di sejumlah kampus lain seperti Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Hasanuddin (Unhas), dengan dihadiri oleh anggota Direksi BCA sebagai pemateri dengan sejumlah topik mulai mulai dari literasi keuangan, kepemimpinan, hingga digitalisasi.
Selain itu, program BCA Berbagi Ilmu juga akan menghadirkan kegiatan Student Banking Tour yang akan mengajak sejumlah siswa belajar mendalami materi perbankan seraya berkunjung langsung ke kantor cabang BCA. Ada pula kegiatan bertajuk I'm Capable yang mendorong pendidikan inklusif dan ramah disabilitas khusus mengenai materi keuangan dan pelatihan kepada kaum disabilitas.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn menambahkan, BCA Berbagi Ilmu secara khusus diramu untuk mendukung kemajuan pendidikan yang inklusif demi mencetak SDM unggul di Indonesia.
"BCA percaya investasi terbaik bagi generasi muda dalam bentuk pendidikan, pengembangan kapasitas diri. Oleh karena itu, BCA terus berkomitmen untuk terus mendukung agar kelak mereka menjadi #GenerasiPastiBisa," kata Hera.