Kemenperin kembangkan industri sagu-cokelat artisan

id Industri cokelat, cokelat artisan, kemenperin, sagu, sagu singkong, industri pangan, industri agro, potensi industri sag

Kemenperin kembangkan industri sagu-cokelat artisan

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika. ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendalami potensi pengembangan industri sagu dan cokelat artisan, menyusul ketertarikan besar atas komoditas tersebut dari pasar luar negeri.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan tepung sagu merupakan salah satu bahan pangan sumber daya lokal yang memiliki potensi dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan utama.

“Dengan konten pati yang cukup tinggi, produktivitas tanaman sagu dapat mencapai 6,25-7,5 ton pati/ha/tahun, dengan asumsi pohon sagu yang dipanen hanya sebanyak 25 pohon sagu/hektare. Dengan demikian, potensi pati yang bisa dimanfaatkan mencapai 41,25 juta ton pati sagu/tahun,” katanya dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.

Pati sagu juga memiliki keunggulan dari sisi kesehatan, yaitu gluten free, low glycemic index, dan high resistance starch content, sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Pemanfaatan sagu dapat mendukung ketahanan pangan, mengingat ketersediaan sagu yang melimpah, sehingga dapat disimpan untuk waktu panjang, baik berupa produk pati maupun tanaman hidup. Sagu juga dapat dikembangkan untuk pasar ekspor melalui produk-produk turunannya.

“Penggunaan sagu sebagai bahan baku produk pangan sangat luas, di antaranya beras analog, mi instan, dan pemanis. Selain itu, sagu juga dapat dikembangkan sebagai bahan baku bioetanol, biogas dan plastik biodegradable,” katanya pula.

Menurut Putu, potensi pengembangan yang sangat luas ini membutuhkan kerja sama semua pemangku kepentingan. Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan industri sagu, antara lain penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan infrastruktur, kegiatan promosi, dan menarik investor baru.

Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin pun telah menyusun rencana aksi pengembangan industri sagu tahun 2023. Fokus rencana aksi dimulai dengan penyusunan pohon industri sagu, pemetaan produksi sagu dan pati sagu, pemetaan potensi kebutuhan sagu, hingga promosi investasi industri pengolahan sagu secara inklusif.

Industri cokelat artisan di Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk dioptimalkan. Saat ini terdapat 31 cokelat artisan dengan kapasitas terpasang 1.242 ton per tahun dan pangsa pasar mencapai 1,3 persen dari 10 persen potensi pasar cokelat Indonesia.

Angka ini masih memiliki potensi untuk ditingkatkan, mengingat tren di pasar cokelat yang semakin memprioritaskan kualitas produk cokelat.

Putu menyampaikan bahwa potensi pengembangan cokelat artisan ini masih terbuka. Pasalnya, industri cokelat artisan didukung oleh keberadaan Indonesia di khatulistiwa, yang merupakan tempat ideal bagi tumbuhnya tanaman kakao.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenperin dalami potensi pengembangan industri sagu-cokelat artisan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024