SD Karangrejek 2 Gunungkidul rilis motif Batik Umbul Udadi

id Gunungkidul

SD Karangrejek 2 Gunungkidul rilis motif Batik Umbul Udadi

Bupati Gunungkidul Sunaryanta meluncurkan Batik Umbul Udadi karya SD Negeri Karangrejek 2, Wonosari. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri Karangrejek 2 Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meluncurkan motif Batik Umbul Udadi hasil kegiatan ekstrakulikuler siswa sekolah tersebut.

Kepala SDN Karangrejek 2 Kabupaten Gunungkidul Wachid Budiono di Gunungkidul, Selasa, mengatakan perintisan batik dimulai melalui kegiatan ekstrakurikuler.

"Kegiatan ini mengacu keputusan Kepala Dinas Pendidikan tentang kurikulum dan Panduan Muatan Lokal Batik Jenjang SD," kata dia.

Ia mengatakan motif batik yang diluncurkan ini digagas oleh guru. Masukan semua guru dijadikan satu dalam tema besar berjudul Batik Umbar Udadi.

Wachid menerangkan Umbar Udadi memiliki makna hamparan laut bebas yang membentang luas dan di dalamya terdapat ekosistem laut yang beragam. Diartikan sebagai mahakarya Tuhan Sang Pencipta bagi bumi pertiwi Indonesia.

“Tidak lepas dari Gunungkidul yang memiliki garis pantai yang panjang. Di dalamnya terdapat kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan wajib kita jaga keberadaannya bagi generasi yang akan datang,” katanya.

Ia mengatakan bahwa membatik sudah menjadi muatan lokal wajib bagi pelajar kelas 4 hingga 6. Seluruh siswa dilibatkan mulai dari proses menggambar, menyanting , hingga proses pewarnaan. Rata-rata membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu untuk menyelesaikan satu lembar kain batik.

“Harapannya ke depan batik ini akan menjadi seragam sekolah wajib di sekolah SD Negeri Karangrejek 2,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan membatik sama halnya menanamkan jiwa kebangsaan, meningkatkan nilai lokal dan memberikan keterampilan bagi para pelajar.

Kegiatan ini, ujar dia, juga mampu menguatkan karakter pelajar sejak dini.

“Peserta didik diarahkan sejak dini mengikuti kegiatan yang positif. Jangan sampai potensi yang besar ini tenggelam karena perkembangan zaman,” katanya.