UNS kembangkan daya saing usaha kecil

id UNS, UMKM, beras rojolele, Klaten

UNS kembangkan daya saing usaha kecil

Pelatihan Pengembangan Produk Rojolele dan Legalisasi Usaha Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM di Kabupaten Klaten, minggu lalu. ANTARA/HO-Humas UNS

Solo (ANTARA) -
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ikut mengembangkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan penguatan branding dan diversifikasi produk Beras Rojolele di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
 
Perwakilan Tim Program Kemitraan Masyarakat Internasional (PKMI) UNS Dian Rachmawanti Affandi di Solo, Kamis mengatakan beras Rojolele memiliki keistimewaan rasa yang pulen, gurih, dan beraroma wangi dibandingkan dengan beras lainnya.
 
"Rojolele tidak sekadar beras tetapi juga memiliki beragam nilai. Beras Rojolele menjadi bagian dari identitas nasional, budaya, kearifan lokal Indonesia yang mempunyai peluang besar menembus pasar internasional," katanya.
 
Ia mengatakan meski beras Rojolele sudah dikenal luas tetapi hingga saat ini masih terdapat kendala dalam pengembangannya.
 
"Salah satunya terkait dengan branding. Banyak produk beras petani lokal daerah Delanggu yang tidak mempunyai legalitas usaha sehingga menghambat pemasaran secara meluas. Selain itu, belum ada diversifikasi produk turunan beras yang menjadi alternatif keunggulan Rojolele," katanya.
 
Pada pengembangannya, Rojolele dibuat menjadi produk turunan berupa mixed grains dan beras bumbu nasi kuning.
 
"Mixed grains merupakan campuran beras Rojolele dengan berbagai biji-bijian yang bermanfaat untuk menambahkan serat dan protein dalam nasi. Ini menjadi inovasi cara penyajian baru pada masakan nasi kuning," katanya.