Kejati DIY geledah Kantor Dispertaru terkait korupsi tanah kas Desa Caturtunggal

id Dispertaru DIY,Kejati DIY,tanah kas desa

Kejati DIY geledah Kantor Dispertaru terkait korupsi tanah kas Desa Caturtunggal

Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta menggeledah Kantor Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY pada Rabu (12/7/2023). ANTARA/HO-Kejati DIY

Yogyakarta (ANTARA) - Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta menggeledah Kantor Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pemanfaatan tanah kas desa di Desa Caturtunggal, Kabupaten Sleman.

Kasi Penerangan Hukum Kejati DIY Herwatan saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Rabu, mengatakan tim penyidik juga menggeledah rumah pribadi Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno.

"Tadi dua tim dari Kejati DIY berangkat bersama pukul 09.00 WIB. Satu tim ke kantor Dispertaru DIY dan satu tim lainnya ke rumah Pak Kadis (kepala dinas)," kata Herwatan.

Dia menjelaskan penggeledahan tersebut merupakan tindak lanjut dari penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemanfaatan tanah kas desa di Desa Caturtunggal, Sleman, dengan terdakwa Robinson Saalino (Direktur Utama PT Deztama Putri Sentosa) dan tersangka Agus Santoso (Lurah Caturtunggal).

Dari penggeledahan yang dilakukan di ruang Kepala Dispertaru dan ruang Kepala Bidang Pemanfaatan, Penanganan Permasalahan, dan Pengawasan Pertanahan Dispertaru DIY, penyidik menyita CPU monitor, hard disk, flash disk, serta satu koper berisi dokumen.

Sementara dari rumah pribadi Kepala Dispertaru DIY, tim penyidik menyita 20 bendel dokumen. "Seluruhnya disita sebagai barang bukti berupa surat dan barang. Saat ini telah disimpan di gudang Kejati DIY," ujar Herwatan.

Tindakan hukum penggeledahan dan penyitaan tersebut, tambah dia, merupakan hasil pengembangan dari penyidikan perkara tersangka Agus Santoso dan keterangan saksi pada persidangan terdakwa Robinson Saalino.

Mengenai kasus penyelewengan pemanfaatan tanah kas desa di Desa Caturtunggal, Sleman, tersangka Agus Santoso diduga melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara mencapai Rp2.952.002.940.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Deztama Putri Sentosa, Robinson Saalino, ditetapkan sebagai tersangka pertama dalam kasus dugaan penyalahgunaan tanah kas desa di Caturtunggal, Depok, Sleman, dan telah menjalani persidangan perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta pada 12 Juni 2023.

Setelah Robinson, Kejati DIY juga menetapkan Lurah Caturtunggal Agus Santoso sebagai tersangka dalam penyalahgunaan tanah kas desa itu.

Agus ditetapkan tersangka karena terbukti melakukan pembiaran dan pengawasan tidak berjalan sebagaimana mestinya terhadap penyimpangan pemanfaatan tanah kas desa yang dilakukan PT Deztama Putri Sentosa selaku pengembang.

Perbuatan Robinson Saalino bersama Agus Santoso telah merugikan keuangan negara dan Desa Caturtunggal sebesar Rp2,95 miliar.

Kasus itu bermula saat PT Deztama Putri Sentosa mengajukan proposal permohonan sewa tanah kas desa di Desa Caturtunggal pada 11 Desember 2015. Tanah kas desa itu memiliki luas 5.000 meter persegi dan dimaksudkan untuk Area Singgah Hijau.

Pada 1 Oktober 2020, PT Deztama Putri Sentosa kembali mengajukan proposal permohonan sewa tanah kas desa di Caturtunggal seluas 11.215 meter persegi untuk menjadi Area Singgah Hijau bernama Ambarukmo Green Hills, namun proses ini belum memperoleh izin dari Gubernur DIY.

Kendati belum mendapatkan izin gubernur, PT Deztama Putri Sentosa telah memanfaatkan lahan seluas 5.000 meter persegi dengan mendirikan bangunan permanen tidak sesuai dengan proposal awal, kemudian disewakan kepada pihak ketiga.