Washington (ANTARA) - Bom tandan yang dipasok Amerika Serikat dan sekutu yang dimaksudkan untuk mendukung serangan balasan Ukraina terhadap Rusia yang sedang berlangsung telah dikirim ke negara itu, menurut keterangan Pentagon pada Kamis.
Letnan Jenderal Douglas Sims, direktur operasi untuk Kepala Staf Gabungan, mengatakan bom tandan (cluster munition) AS telah sampai di Ukraina setelah diumumkan pada awal bulan sebagai bagian dari paket senjata senilai USD 800 juta (sekitar IDR 12 trilyun), di tengah kekhawatiran atas warisan mematikan bom tersebut yang abadi di medan perang meski perang telah berakhir.
Lebih dari 100 negara menandatangani konvensi 2008 untuk melarang produksi, penyimpanan, penggunaan dan pemindahan bom tandan, yang melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat menghancurkan daerah yang luas.
Amunisi "Dud", atau bom kecil yang gagal meledak telah menewaskan dan membuat cacat warga sipil di medan perang yang luas di mana bom itu digunakan, terkadang beberapa dekade sejak pertama kali digunakan.
Hal tersebut terbukti di Asia tenggara dimana AS menjatuhkan ratusan juta bom tandan selama perang Vietnam.
Pemerintahan Biden menyatakan tingkat kegagalan meledak untuk jenis bom tandan yang dikirim ke Kiev jauh lebih rendah daripada model sebelumnya, atau dari yang digunakan Rusia saat ini.
Sims mengatakan pejabat Ukraina "memahami dan mengerti potensi adanya bom yang gagal meledak yang dalam hal ini sangat, sangat rendah."
"Kami juga mengetahui bahwa Rusia telah menggunakan senjata demikian terhadap masyarakat sipil, yang merupakan perbedaan signifikan dari apa yang akan dilakukan Ukraina," kata Sims kepada wartawan.
Ia menjelaskan Ukraina berniat menggunakan bom tandan dalam lingkungan taktis untuk melawan Rusia dan bukan kepada masyarakat sipil.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bom tandan pasokan AS telah sampai di Ukraina
Berita Lainnya
AS memperkuat hubungan kesiapsiagaan bencana dengan Indonesia
Selasa, 29 Oktober 2024 21:00 Wib
Beijing sebut AS melakukan kegiatan mata-mata tapi malah tuduh negara lain
Selasa, 29 Oktober 2024 5:35 Wib
Israel bersiap menyerang Iran besar-besaran
Selasa, 22 Oktober 2024 9:09 Wib
Tenaga kerja tembakau menolak aturan kemasan rokok polos tanpa merk
Jumat, 4 Oktober 2024 20:29 Wib
Iran peringatkan AS untuk tak ikut campur urusannya dengan Israel
Rabu, 2 Oktober 2024 15:50 Wib
Korban jiwa Badai Helene mencapai 130 orang
Selasa, 1 Oktober 2024 14:18 Wib
FIFA umumkan daftar 12 stadion Piala Dunia Klub 2025
Minggu, 29 September 2024 19:45 Wib
Missouri tetap suntik mati tahanan Muslim meski diduga tidak bersalah
Rabu, 25 September 2024 15:09 Wib