Bondowoso (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mencatat ada 44 dusun tersebar di 22 desa di 10 kecamatan mengalami kekurangan air bersih terdampak kekeringan di musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso Mahfud Junaedi mengemukakan bahwa kekeringan yang berdampak pada mengeringnya sumber mata air terjadi sejak sebulan lalu.
"Sejak sebulan terakhir sesuai laporan kepada kami ada 22 desa di 10 kecamatan mengalami kekeringan karena sumber mata air mayoritas mengering," ujarnya saat dihubungi dari Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Menurut Mahfud, sejak sebulan terakhir pemerintah daerah setempat telah mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari ke desa-desa terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Setiap hari, katanya, petugas BPBD setempat mendistribusikan air bersih ke lokasi terdampak kekeringan menggunakan dua armada truk tangki kapasitas masing-masing 5.000 liter air untuk didistribusikan kepada warga terdampak.
"Petugas kami mendistribusikan air bersih ke desa terdampak ketika ada pemberitahuan bantuan air bersih dari pemerintahan desa," kata Mahfud.
Adapun 44 dusun di 22 desa tersebar di 10 kecamatan terdampak kekeringan, yakni Dusun Penang Atap, Desa Gadingsari (Kecamatan Pakem), Dusun Kendal, Pakis, Karanganyar, Desa Patemon (Kecamatan Pakem).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ada 44 dusun di Bondowoso terdampak kekeringan